DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Indonesia Disebut Bisa Kalahkan China Produksi Anoda Baterai Litium, Luhut: Dalam Waktu Dekat

image
Indonesia bisa kalahkan China produksi anoda baterai litium (Antara)

BISNISABC.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia memiliki potensi untuk melampaui China dalam hal produksi anoda baterai litium.

"Dalam waktu dekat, kita akan mampu melampaui China dalam produksi anoda baterai litium," ujar Luhut saat menyampaikan sambutan dalam peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal.

Luhut menjelaskan bahwa saat ini, beberapa negara seperti Jepang hanya mampu memproduksi anoda baterai dengan kapasitas 10 ribu ton per tahun, sementara Korea Selatan memiliki kapasitas 40 ribu ton per tahun.

Baca Juga: Penuhi Usulan Masyarakat, Dishub Kota Bogor Tambah Pemberhentian Biskita Transpakuan

Sementara itu, China saat ini memimpin produksi anoda baterai litium di dunia dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun. Namun, produksi di PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal, yang baru diresmikan, akan mencapai 80 ribu ton per tahun, selisih 20 ribu ton dari China.

Namun demikian, Luhut tetap optimis bahwa Indonesia akan mampu menyalip China, karena PT Indonesia BTR New Energy Material di Kendal akan memulai pembangunan fase kedua pada akhir 2024, yang dijadwalkan selesai pada Maret 2025.

Dengan rampungnya fase kedua tersebut, total produksi anoda baterai litium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton per tahun, melampaui produksi China yang saat ini sebesar 100 ribu ton per tahun.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Magnitudo 3,5 Guncang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Namun, sebelum fase kedua selesai dibangun, Indonesia masih akan berada di peringkat kedua setelah China dalam produksi anoda baterai litium.

Luhut menambahkan bahwa pada awal kuartal IV tahun 2024, PT Indonesia BTR New Energy Material akan mulai membangun fase kedua, dengan target penyelesaian pada 1 Maret 2025. Dengan demikian, total produksi anoda baterai litium di Indonesia akan menjadi 160 ribu ton per tahun.

"Sebagai perbandingan, Jepang hanya memiliki kapasitas produksi anoda sebesar 10 ribu ton, dan Korea Selatan sebesar 40 ribu ton, sementara pabrik terbesar di China saat ini memiliki kapasitas 100 ribu ton. Jadi, kita akan mampu melampaui China dalam waktu dekat," jelas Luhut.***

Sumber: Antara

Berita Terkait