Petani Jagung di Lebak Manfaatkan Drone untuk Atasi Kekeringan
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 06 Agustus 2024 20:19 WIB
BISBISABC.COM - Petani jagung di Kabupaten Lebak, Banten, memanfaatkan drone untuk penyiraman air dalam mengatasi kekeringan.
Hadi, seorang petani di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak merasa sangat terbantu dengan penyiraman air menggunakan drone berkapasitas 30 liter.
Tanaman jagung seluas 16 hektar yang disiram menggunakan drone tersebut diperkirakan akan memasuki masa panen dalam waktu sepekan.
Baca Juga: Kios-kios Yang Ada Di Terminal Pulogadung Waktu Dekat Ini Akan Digusur Dan Diganti Jadi Taman
Para petani jagung di Kecamatan Maja merasa sangat bersyukur dengan adanya penyiraman air di beberapa lokasi melalui drone, sehingga tanaman dapat tumbuh subur dan siap dipanen.
Tanaman jagung tersebut sebelumnya terancam kekeringan akibat fenomena el nino atau kemarau panjang.
Dengan demikian, para petani memastikan tanaman jagung dapat memberikan pendapatan ekonomi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Promosikan Potensi Kekayaan Intelektual Indonesia di Swiss
"Kami berharap bantuan tanaman jagung hibrida dari Pemprov Banten dapat meningkatkan kesejahteraan petani setempat," tambah Hadi.
Menurutnya, produktivitas jagung hibrida tersebut mencapai sekitar 5 ton per hektar dalam bentuk pipilan kering dengan harga pasar Rp4.500-5.000 per kilogram.
Para petani menjual hasil panen jagung untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Baca Juga: Permudah Bayar Pajak Bumi dan Bangunan, BPPRD Kota Jambi Buka Layanan Mobil Keliling
"Kami mengembangkan pertanian jagung dengan sistem menyewa lahan milik perusahaan pengembang," jelas Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Maja.
Anggota KTNA Banten, Dimas Fahmisidqi, mengatakan bahwa pihaknya melakukan penyiraman air di lahan pertanian jagung di Kecamatan Maja atas permintaan petani setempat.
Tanaman jagung tersebut terancam kekeringan akibat kemarau panjang.
Baca Juga: Indeks Harga Konsumen Capai 108,08, BPS Sebut Papua Barat Inflasi 2,83 Persen
Selain penyiraman, juga dilakukan penyemprotan pestisida untuk mencegah hama penyakit tanaman, tambahnya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menyatakan bahwa produksi jagung dari Januari hingga Juni 2024 mencapai 5.548 ton dari luas panen 1.554 hektar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah tersebut.
"Kami terus mendorong petani agar meningkatkan produksi jagung dengan memperluas areal tanam," kata Deni.
Deni menyebutkan bahwa produksi jagung di Kabupaten Lebak kini menjadi andalan ekonomi keluarga petani karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Produksi jagung hibrida di daerah tersebut dipastikan menghasilkan perputaran uang miliaran rupiah per tahun dengan rata-rata harga Rp5.000 per kilogram.
"Kami yakin produksi jagung ini akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga petani," tutup Deni.***