DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Mendag Sebut Penurunan Harga Komoditas Global Dapat Pengaruhi Nilai Ekspor Juni

image
Penurunan harga komoditas global pengaruhi nilai ekspor Juni (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

BISNISABC.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pelemahan ekspor pada Juni 2024 disebabkan penurunan harga komoditas secara global.

Zulkifli menyampaikan, penurunan harga komoditas ekspor Juni terjadi pada seluruh sektor.

Pertambangan menjadi sektor ekspor yang mengalami kontraksi terdalam sebesar 25,09 persen, diikuti pertanian sebesar 1,49 persen, dan industri pengolahan sebesar 1,44 persen (MoM).

Baca Juga: Kembangkan Usaha Pertanian, Disbun Kaltim Latih Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi di Kukar

"Penurunan harga komoditas global, terutama komoditas ekspor utama Indonesia, mempengaruhi dinamika ekspor Juni 2024. Dibanding bulan sebelumnya (MoM), harga komoditas batu bara turun 4,87 persen, nikel 10,67 persen, tembaga 4,84 persen serta emas 1,05 persen," kata Zulkifli.

Pada Juni 2024, ekspor Indonesia tercatat sebesar 20,84 miliar dolar AS. Nilai ini turun 6,65 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM), tetapi tetap mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen dibanding Juni tahun sebelumnya (YoY).

Pelemahan ekspor pada Juni 2024 dipicu pelemahan ekspor nonmigas sebesar 6,20 persen dan migas sebesar 13,24 persen dibandingkan Mei 2024 (MoM).

Baca Juga: Menparekraf Sebut Wisata Adat Osing Banyuwangi Layak Ditawarkan ke Wisatawan Mancanegara

Beberapa produk dengan penurunan ekspor terdalam pada Juni 2024, di antaranya logam mulia, perhiasan/permata turun 45,76 persen, nikel dan barang daripadanya 25,20 persen, ampas/sisa industri makanan 19,56 persen, alas kaki 18,96 persen serta berbagai produk kimia 14,43 persen (MoM).

Di tengah penurunan tersebut, ekspor beberapa produk nonmigas Indonesia justru mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya (MoM).

Beberapa produk tersebut di antaranya lemak dan minyak hewan/nabati yang naik signifikan sebesar 68,06 persen, barang dari besi dan baja 46,33 persen, timah dan barang daripadanya 38,82 persen, pulp dari kayu 22,70 persen, serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) 7,67 persen.

Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkab Natuna Gelar Parade Jetsky

Zulkifli mengatakan, Tiongkok, AS, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2024 dengan total mencapai 8,46 miliar dolar AS. Ketiga negara ini memiliki kontribusi sebesar 43,14 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional.

Dari segi tujuan ekspor nonmigas, pada Juni 2024 terjadi peningkatan signifikan untuk beberapa negara dibanding bulan sebelumnya (MoM). 

Beberapa mitra dagang tersebut yakni Inggris yang naik 113,29 persen, Mesir (97,73 persen), Pakistan (66,92 persen), Taiwan (34,21 persen), dan Arab Saudi (23,11 persen).

Baca Juga: Orientasi Ekspor di Bali, BNI Salurkan Rp120 Miliar Kredit UMKM per Juni 2024

Di sisi lain, penurunan kinerja ekspor nonmigas Indonesia terjadi ke sejumlah negara mitra dagang seperti Spanyol yang turun 51,92 persen, Jerman turun 34,87 persen, Jepang turun 30,14 persen, Turki turun 26,68 persen, dan Kanada turun 23,76
persen.

"Penurunan kinerja ekspor Indonesia Juni 2024 juga dipicu tren ekspor ke beberapa negara mitra dagang utama Indonesia," kata Mendag.***

Sumber: Antara

Berita Terkait