Kembangkan Usaha Pertanian, Disbun Kaltim Latih Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi di Kukar
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 13 Juli 2024 04:47 WIB
BISNISABC.COM - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan pelatihan kepada para petani kopi di Desa Prangat Baru, Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pelatihan yang digelar oleh Disbun Kaltim terkait metode pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani.
Penyuluh Pertanian Ahli Muda, Disbun Kaltim, Muhammad Fahrozi mengatakan pendampingan ini diharapkan dapat mengembangkan usaha pertanian dengan baik dan memperoleh hasil yang lebih baik.
Baca Juga: Persediaan Hewan Kurban di Aceh Capai 86.593 Ekor, Disnak: Tersebar di 23 Kabupaten
Sedangkan pemberdayaan kelompok tani merupakan konsep yang dikembangkan dalam memperkuat kemandirian petani.
"Kami berusaha meningkatkan kemampuan dan peningkatan kesadaran petani melalui pendampingan, penyuluhan dan pelatihan. Pengembangan usaha jaringan melalui kerja sama, peningkatan pembinaan melalui motivasi, fasilitasi dan bimbingan teknis," kata Fahrozi.
Ia mengatakan, kegiatan pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 10-11 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Guna Cegah Inflasi, Pemprov Maluku Gencarkan Pasar Murah
"Melalui pelatihan ini diharapkan petani mampu bersaing dalam budidaya dan pemasaran hasil, sehingga harga di tingkat petani bisa lebih baik,” ujar Fahrozi.
Fahrozi mengungkapkan bahwa tanaman perkebunan di Kalimantan Timur sebenarnya mengalami peningkatan yang pesat dan berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Namun, beberapa kendala seperti rendahnya produktivitas, lemahnya kelembagaan petani, dan pemasaran hasil produksi yang tidak terarah masih menjadi masalah utama.
Baca Juga: Andi Muhammad Asrun Sebut Putusan Bersifat Tafsir oleh MK Beri Jalan Keluar Atas Kevakuman Hukum
"Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Kalimantan Timur berupaya memperluas areal tanaman, intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman," jelasnya.
Ia mengatakan, pelatihan ini menjadi salah satu upaya penting untuk mencapai tujuan tersebut, dengan fokus pada peningkatan kebersamaan dan motivasi dalam kelembagaan petani agar lebih kuat dan maju.
"Peningkatan sumber daya manusia bagi petani tidak mudah dan memerlukan pendampingan intensif serta berkesinambungan dari petugas lapangan," jelasnya.
Baca Juga: Catat, 4 Kelemahan Bisnis Kos Kosan yang Perlu Diperhatikan
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan penyuluh dapat lebih mudah berkomunikasi dan memberikan pendampingan kepada kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) binaannya.***