DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Kembali Turun, Harga Kedelai Impor di Kabupaten Kudus Rp9.600 per Kg

image
Kedelai impor yang tersedia di gudang Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

BISNISABC.COM - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus kembali mengalami penurunan menjadi Rp9.600 per kilogram setelah sebelumnya dijual Rp10.100 per kg.

Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf mengatakan, akhir Juni 2024 harga jualnya Rp10.100/kg atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya mencapai Rp10.800/kg.

Sejak dua bulan terakhir, kata Amar, harga jual komoditas impor tersebut di Kudus memang cenderung turun.

Baca Juga: Melemah Rp3 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Terpantau Rp1,365 Juta per Gram

Sehingga, lanjut Amar, beberapa pekan mendatang memungkinkan terjadi perubahan lagi, seperti dikutip dari Antara pada 14 Juli 2024.

Dengan turunnya harga jual kedelai impor tersebut, diharapkan bisa meningkatkan permintaan kedelai karena sejak awal Juni 2024 sempat lesu.

Hal itu, disebabkan karena selama bulan Juni 2024 banyak warga yang memiliki acara hajatan pernikahan serta bertepatan dengan musim haji, sehingga permintaan kedelai impor turun.

Baca Juga: Guna Cegah Inflasi, Pemprov Maluku Gencarkan Pasar Murah 

Permintaan kedelai impor rata-rata per harinya berkisar 10-15 ton atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya bisa mencapai 20-an ton.

Untuk stok kedelai impor yang tersedia di gudang saat ini sebanyak 60 ton dan masih bisa ditambah. Sedangkan kedelai lokal hingga kini belum tersedia.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Minan Muchammad menambahkan harga jual kedelai impor memang berfluktuasi, sedangkan beberapa pekan terakhir cenderung turun.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Bakal Putus Kerjasama dengan Kios dan Distributor Nakal

Dengan kecenderungan harga turun, kata dia, bisa diasumsikan stok kedelai impor di pasaran juga tersedia aman. Sedangkan stok yang dimiliki Primkopti Kudus  juga cukup.***

Sumber: Antara

Berita Terkait