Pemkab Cianjur tetapkan Kecamatan Mande dan Cikalongkulon Sebagai Kawasan Industri
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 11 Juli 2024 21:23 WIB
BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, menetapkan dua kecamatan di wilayah utara yakni Mande dan Cikalongkulon menjadi kawasan industri.
Menurut Pemkab Cianjur, hal ini sesuai dengan tuntas-nya pembahasan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Cianjur guna meningkatkan investasi.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pembahasan revisi Perda RTRW yang sempat memakan waktu panjang segera rampung dan sudah memasuki tahap akhir, dimana tahapan selanjutnya langsung dibuatkan Peraturan Daerah (Perda).
Baca Juga: Kemenag Pekalongan Fasilitasi 300 UMKM Miliki Sertifikat Halal Gratis
"Revisi Perda RTRW sudah ditetapkan dua kecamatan, Kecamatan Mande dan Cikalongkulon menjadi kawasan industri di Cianjur, pembahasan selesai langsung dibuatkan Perda," katanya.
Selama ini ungkap dia, Pemkab Cianjur belum memiliki kawasan industri yang tersentralisasi sehingga sejumlah pabrik berdiri di lahan yang seharusnya terlarang untuk didirikan bangunan atau alih fungsi lahan pertanian produktif.
Sehingga dengan direvisi-nya Perda RTRW dapat menekan terjadinya alih fungsi lahan karena pendirian pabrik atau perusahaan hanya terpusat di dua kecamatan, Mande dan Cikalongkulon.
Baca Juga: Dukung Produktivitas Pangan, Petani Jayapura Manfaatkan Lahan Tidur
"Harapan setelah Perda RTRW yang baru keluar dapat menarik minat investor lebih tinggi untuk berinvestasi di Cianjur, sehingga iklim investasi terus menggeliat dan angka pengangguran terus berkurang karena penerimaan pegawai diprioritaskan asli Cianjur," katanya.
Saat ini investor masih menahan diri untuk berinvestasi di Cianjur karena belum ada kepastian wilayah yang dapat dijadikan kawasan industri, setelah Perda RTRW baru disahkan dapat membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di Cianjur tanpa ada keraguan.
"Seiring banyaknya investasi yang masuk akan menambah pendapatan asli daerah, termasuk menekan angka pengangguran karena pasti akan dibutuhkan banyak tenaga kerja," katanya.
Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Air, DPTPH Kaltim Upayakan Efektivitas Sistem Irigasi Pertanian
Sementara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Jawa Barat, mencatat realisasi investasi pada triwulan II tahun 2024 mencapai 47,41 persen atau sekitar Rp862,96 miliar dari target Rp1,82 triliun.
Kepala DPMPTSP Cianjur Dadan Ginanjar, mengatakan izin usaha mikro dan kecil (IUMK) penyumbang terbesar investasi di Cianjur dari 11 sektor pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem Online Single Submission (OSS RBA) dengan realisasi Rp215,41 miliar.
"Melihat realisasi hingga tanggal 12 Juni, kami optimis target dapat tercapai dan berlebih seperti tahun sebelumnya di atas 100 persen berkat dukungan dinas dan organisasi perangkat daerah terkait," katanya.***