DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Naik 27,15 Persen, BEI Sebut Investor Pasar Modal di DIY Capai 208.217 Orang

image
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza (ANTARA/Luqman Hakim)

BISNISABC.COM - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY menyebutkan investor pasar modal di Yogyakarta hingga Juni 2024 mencapai 208.217 orang.

Angkat tersebut, menurut BEI DIY naik 27,15 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, yakni sebanyak 163.745.

"Terjadi kenaikan sebesar 44.472 investor dibandingkan Juni tahun lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor Riza, seperti dikutip dari Antara pada 8 Juli 2024.

Baca Juga: PropertyGuru Gulung Tikar Marketplace Rumah.com dan FastKey Setelah 15 Tahun Berbisnis di RI

Sementara itu, untuk transaksi pasar modal di DIY pada Juni mencapai Rp1,475 triliun atau jika dirata-rata mencapai Rp1 triliun per bulan.

Menurut Irfan, dari seluruh investor pasar modal di DIY, 30 persen di antaranya adalah kalangan mahasiswa.

"Mahasiswa jumlahnya lebih besar karena Yogyakarta kota pelajar. Mereka juga lebih mudah diedukasi, sehingga kami bisa masuk di situ," kata dia.

Baca Juga: Salurkan Sapi Kurban ke Daerah Plosok, Allianz Syariah Berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa

Ia mengatakan terus meningkatnya jumlah investor pasar modal di Yogyakarta menandakan semakin banyak masyarakat di daerah setempat yang melek pasar modal.

Hal itu, menurut dia, merupakan buah dari edukasi yang terus digencarkan BEI DIY melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) di Kantor BEI DIY.

Selain di Kantor BEI DIY, menurut dia, edukasi pasar modal juga terus digencarkan di sejumlah galeri investasi yang ada di sejumlah kampus, galeri investasi desa, galeri investasi di SMA/SMK, dan kini sedang disiapkan galeri komunitas.

Baca Juga: Bisa untuk Bersantai, Pemkot Mataram Fasilitasi Lapak PKL dengan Rooftop

"Kami berharap galeri itu menjadi pusat informasi keuangan terpadu. Jadi tidak hanya menjadi pusat literasi dan inklusi pasar modal saja, tetapi semua industri jasa keuangan plus inkubator UMKM," kata Irfan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait