Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi Agar Tak Naik di Juli 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 01 Juli 2024 13:11 WIB
BISNIABAC.COM - PT Pertamina Patra Niaga masih menahan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax series.
Selain Pertamax series Pertamina juga BBM jenis Dex series agar tidak sampai mengalami kenaikan harga pada Juli 2024.
Diketahui harga BBM Pertamina, yakni Pertamax Rp12.950 per liter; Pertamax Green 95 Rp13.900 per liter; Pertamax Turbo Rp14.400 per liter.
Baca Juga: BPS Sebut Babel Alami Deflasi 0,31 Persen Dibanding Bulan Sebelumnya
Kemudian Dexlite Rp14.550 per liter; Pertamina Dex Rp15.100 per liter, seperti dikutip dari Antara pada 1 Juli 2024.
Harga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Harga Pertalite tetap berada di angka Rp10.000 per liter dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: BPS Laporkan Provinsi Lampung Alami Deflasi 0,11 Persen pada Juni 2024
Dengan demikian, Pertamina masih menahan harga BBM subsidi dan nonsubsidi hingga Juli 2024.
Pertamina telah menahan kenaikan harga BBM, baik subsidi dan nonsubsidi, sejak awal 2024.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pertimbangan penahanan harga BBM untuk tetap stabil hingga Juni 2024, yakni untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Didorong Penurunan Harga Bawang Merah, Kota Malang Deflasi 0,36 Persen
Akan tetapi, gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah, hingga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS membuat kompensasi dan anggaran subsidi BBM di dalam negeri membengkak.
Oleh karena itu, ketika dihubungi oleh ANTARA pada Jumat (28/6), Irto Ginting yang saat itu merupakan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan bahwa Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.
“Ini yang sedang kami tinjau,” kata Irto.
Baca Juga: BPS Lampung Sebut Nilai Tukar Petani Naik 3,91 Persen pada Juni 2024
Hingga saat ini, penyesuaian harga BBM nonsubsidi masih dalam proses evaluasi.***