DECEMBER 9, 2022
Olahraga

BPS Laporkan Provinsi Lampung Alami Deflasi 0,11 Persen pada Juni 2024

image
Ilustrasi- Komoditas bawang merah sebagai salah satu penyumbang deflasi di Lampung pada Juni. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.)

BISNISABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan bahwa Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.

Menurut BPS, deflasi yang terjadi pada Provinsi Lampung tersebut terjadi pada Juni 2024 bila dilihat dari bulan ke bulan.
 
"Pada Juni ini bila dilihat berdasarkan bulan per bulan, Lampung mengalami deflasi sebesar 0,11 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Atas Parlindungan Lubis.
 
Ia merinci ada lima komoditas yang memiliki andil terbesar terhadap deflasi tersebut, yang berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu komoditas bawang merah dengan adil deflasi 0,39 persen.

Kemudian tomat sebesar 0,04 persen, daging ayam ras 0,03 persen, ikan nila 0,03 persen, dan bawang putih 0,02 persen.
 
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini memberi andil kepada deflasi bulan per bulan di Juni sebesar 0,15 persen," ucap dia, seperti dikutip dari Antara pada 1 Juli 2024.
 
Dia mengatakan bila dilihat dari tahun ke tahun pada Lampung mengalami inflasi sebesar 2,84 persen pada Juni. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 2,05 persen.
 
"Kalau untuk inflasi tahun ke tahun di Juni lima komoditas dengan andil terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau disumbang oleh komoditas beras sebesar 0,32 persen, kopi bubuk 0,20 persen, rokok sigaret kretek mesin 0,19 persen, cabai merah 0,17 persen dan bawang putih sebesar 0,16 persen," tambahnya.

Baca Juga: Anak Bos BCA Kantongi 8 Juta Saham BCA Senilai Rp 74 Miliar

Menurut dia, bila dilihat dari inflasi antarwilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) di Lampung pada Juni, daerah penyumbang deflasi bulan per bulan tertinggi ada di Kabupaten Lampung Timur dengan besaran 0,37 persen.
 
"Kalau melihat tingkat inflasi dari tahun ke tahun di Juni yang tertinggi ada di Kabupaten Lampung Timur sebesar 4,06 persen, dan yang terendah terjadi di Kota Bandarlampung sebesar 2,25 persen," ujar dia.***

Sumber: Antara

Berita Terkait