Cuaca Ekstrem Penyebab Kenaikan Harga Cabai, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 13 Januari 2025 18:46 WIB

BISNISABC.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa lonjakan harga cabai diakibatkan oleh cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah sentra produksi, sehingga menyebabkan penurunan output.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menyebutkan bahwa harga cabai rawit merah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mencapai Rp160 ribu per kilogram, atau naik 180,7 persen dari harga acuan pemerintah.
Dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 yang diadakan secara daring, Maino menjelaskan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, angin kencang, dan serangan hama menjadi faktor utama yang menghambat produksi cabai.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Data Panel Harga Pangan minggu kedua Januari 2025 menunjukkan bahwa kenaikan harga di atas HAP terjadi di 326 kabupaten/kota.
Bapanas berencana melakukan pemantauan harga selama sepekan ke depan dan akan mengambil langkah-langkah seperti subsidi transportasi, fasilitasi distribusi pangan, serta gerakan pangan murah jika harga tetap tinggi.
Namun, Maino menekankan perlunya kehati-hatian dalam distribusi agar tidak mengganggu daerah lain.
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Di sisi lain, Teguh Suprapto dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) memprediksi harga cabai rawit merah akan turun dalam satu hingga dua pekan ke depan karena mulai adanya pasokan dari daerah dataran rendah seperti Kediri dan wilayah Jawa Timur yang sedang panen raya.
Harga cabai di tingkat petani juga sempat naik, dengan cabai rawit merah mencapai Rp70.000-Rp75.000 per kilogram dan cabai merah keriting sekitar Rp55.000 per kilogram.***