Dengan demikian, BI-Rate akan turun menjadi 5,25 persen pada Juni dari posisi 6 persen saat ini.

Inflasi diproyeksikan tetap di bawah target tengah Bank Indonesia sebesar 2,5 persen.

Data terakhir menunjukkan inflasi Desember 2024 sebesar 1,57 persen yoy, turun dari 2,61 persen pada Desember sebelumnya.

Baca Juga: Ekonom Sarankan Pemerintah Mitigasi Dampak PPN 12 Persen Terhadap Daya Beli dan Sektor Produktif

“Berkat upaya pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk menurunkan harga pangan melalui koordinasi yang lebih baik dan pengiriman bahan pangan yang cepat ke berbagai pulau, inflasi diperkirakan tetap dalam rentang target. Jadi, untuk saat ini, tidak ada kekhawatiran besar terkait inflasi,” kata Pranjul.

Namun, ia juga mengingatkan tantangan bagi Indonesia terkait investasi asing langsung (FDI) yang masih lemah. Kondisi ini juga dialami oleh banyak negara berkembang lainnya.

“Secara keseluruhan, tahun 2025 diperkirakan akan lebih baik. Stabilitas ekonomi makro sebagian besar terkendali, meskipun lingkungan global yang tidak stabil tetap perlu diwaspadai,” ujar Pranjul.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Oppo 5G yang Punya Spesifikasi Gahar dan Cocok Buat Gaming

Secara global, HSBC memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin secara bertahap pada Maret, Juni, dan September 2025.

Dengan demikian, suku bunga acuan AS akan berada di kisaran 3,50-3,75 persen pada September 2025.

HSBC juga memproyeksikan pertumbuhan PDB dunia tahun ini akan tetap sekitar 2,7 persen, sama seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025

Pertumbuhan ekonomi di Asia, kecuali Jepang, diperkirakan tangguh di angka 4,4 persen pada 2025.