BISNISABC.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kemiskinan sepanjang 2024.

Angka kemiskinan yang semula 9,36 persen pada 2023 turun menjadi 9,03 persen pada 2024, sementara tingkat kemiskinan ekstrem juga menurun dari 1,12 persen menjadi 0,83 persen.

Selain itu, ketimpangan sosial yang diukur melalui rasio gini menunjukkan perbaikan, dengan rasio gini turun dari 0,388 pada 2023 menjadi 0,379 pada 2024.

Baca Juga: Dapat Bantuan Renovasi Rumah dari Pemkab Jember, Penerima: Terima Kasih Pak Bupati

Menurut Sri Mulyani, perbaikan ini merupakan hasil dari kerjasama semua pihak, terutama keberhasilan APBN dalam melindungi masyarakat dan perekonomian.

Di sisi pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran juga mengalami penurunan dari 5,32 persen pada 2023 menjadi 4,91 persen pada 2024.

Sepanjang 2024, Indonesia berhasil menciptakan 4,78 juta lapangan kerja baru, dengan sektor-sektor utama seperti pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa lainnya menyumbang peningkatan jumlah tenaga kerja.

Baca Juga: MG Motor Indonesia Luncurkan MG VS HEV: SUV Hybrid Efisien yang Siap Menyasar Konsumen Lokal

Sri Mulyani juga menyoroti perbaikan nilai tukar petani (NTP), yang naik dari 118,27 menjadi 122,78 pada 2024, berkat kebijakan seperti subsidi pupuk dan pembangunan infrastruktur pertanian.

Meski nilai tukar nelayan (NTN) belum mencapai target, program bantuan sosial tetap berperan penting dalam meringankan beban masyarakat, khususnya bagi petani dan nelayan.

Dengan berbagai langkah kebijakan yang mendukung kesejahteraan, ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan di tahun 2024.***