BISNISABC.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat 15 Desember 2024 melemah sebesar 64 poin atau 0,40 persen, ditutup di level Rp16.009 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya yang berada di Rp15.945 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa proyeksi kebijakan Federal Reserve (The Fed) menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan rupiah.

"The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih lambat pada 2025, setelah sebelumnya menurunkan suku bunga sebesar 75 bps sepanjang 2024," kata Ibrahim di Jakarta.

Baca Juga: Bebas dari Unsur Politisasi, Kejaksaan Agung Pastikan Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka

Ia juga menyoroti kebijakan inflasi dan suku bunga tinggi yang diperkirakan akan tetap diterapkan di bawah Presiden terpilih Donald Trump.

Selain itu, keputusan suku bunga dari Bank Jepang dan Bank Inggris turut menjadi perhatian pasar pekan depan.

Dari sisi global, pasar kecewa dengan langkah stimulus ekonomi yang diumumkan dalam Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC) China.

Baca Juga: Shin Tae yong Targetkan Hasil Terbaik di Piala AFF 2024 dan Siapkan Timnas U-22 untuk SEA Games

Meski Tiongkok berjanji untuk meningkatkan defisit anggaran, menerbitkan lebih banyak utang, dan melonggarkan kebijakan moneter, kebijakan ini dinilai belum cukup untuk memberikan momentum ekonomi langsung dalam menghadapi tekanan deflasi dan ketegangan perdagangan dengan AS.

Di dalam negeri, kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang direncanakan berlaku pada 2025 juga menjadi sorotan.

Kenaikan ini diproyeksikan menambah penerimaan negara hingga Rp75 triliun, namun memiliki potensi risiko terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.***