Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 07 November 2024 10:09 WIB

Trump mengusulkan rencana perdamaian Timur Tengah yang disebut "Kesepakatan Abad Ini" (Deal of the Century) pada 2020.
Rencana ini disusun tanpa konsultasi penuh dengan Palestina dan cenderung menguntungkan Israel, termasuk pengakuan aneksasi sebagian Tepi Barat oleh Israel dan pemberian hak-hak keamanan yang lebih besar kepada Israel.
Palestina menolak rencana ini, karena dianggap tidak adil dan mengabaikan aspirasi mereka untuk memiliki negara merdeka.
Baca Juga: Bantal Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC Imbau Penumpang Agar Tak Merusak Fasilitas
Trump juga menggalang normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab melalui Abraham Accords, seperti dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Meskipun langkah ini dipandang sebagai pencapaian diplomatik besar bagi kawasan tersebut, Palestina merasa dikhianati oleh negara-negara Arab yang selama ini mendukung aspirasi mereka.
Secara keseluruhan, kebijakan Trump terhadap konflik Palestina-Israel lebih banyak menguntungkan posisi Israel dan kurang mendukung upaya untuk mencapai solusi dua negara yang seimbang.
Pandangan Trump ini didorong oleh pendekatan pro-Israel yang kuat, yang bertujuan mempererat hubungan AS-Israel dan membawa stabilitas di kawasan melalui normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital
Namun, kebijakan ini mengundang kritik karena dianggap mengesampingkan hak-hak Palestina dan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.
Hal ini patut menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
Dalam pidato pelantikannya di gedung MPR/DPR Senayan, 20 Oktober lalu, Prabowo menegaskan dukungannya pada kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Pemkab Biak Numfor Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru
Maka Indonesia perlu menggabungkan kekuatan dalam forum-forum internasional, untuk lebih keras memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yang saat ini menghadapi kondisi kritis akibat aksi genosida yang brutal oleh pasukan pendudukan Israel.***