DECEMBER 9, 2022
News

China Sambut Positif Keinginan Indonesia Bergabung dengan BRICS

image
China Sambut Positif Keinginan Indonesia Bergabung dengan BRICS (Antara)

BISNISABC.COM - China menyambut baik niat Indonesia untuk menjadi bagian dari keluarga besar BRICS.

"BRICS adalah mekanisme yang terbuka dan inklusif, kami menyambut lebih banyak mitra sejalan, termasuk Indonesia, untuk bergabung," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, Senin.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyatakan bahwa keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS mencerminkan politik luar negeri yang bebas aktif.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital

Dalam KTT BRICS ke-16, Indonesia secara resmi diakui sebagai negara mitra BRICS bersama 12 negara lainnya, termasuk Malaysia, Thailand, dan Vietnam dari Asia Tenggara.

Lin Jian menjelaskan bahwa BRICS berfungsi sebagai platform penting bagi negara-negara berkembang untuk memperkuat solidaritas, kerja sama, dan menegakkan kepentingan bersama, menjadikannya kekuatan positif dalam hubungan internasional.

Ia menambahkan bahwa Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki peran penting dan telah aktif dalam kerja sama "BRICS Plus" dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: KJRI Kuching Mendampingi Pemulangan WNI Marlia, Korban TPPO Setelah 17 Tahun Tak Digaji

Sebelumnya, Menlu Sugiono menyatakan bahwa keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS menunjukkan pandangan bahwa BRICS adalah wadah yang tepat untuk membahas kepentingan bersama negara-negara Selatan Global.

Sugiono juga mengusulkan tiga langkah konkret untuk memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara Selatan Global: pertama, menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan, kedua, mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, dan ketiga, mendorong BRICS untuk memperkuat solidaritas antar negara berkembang.

Bergabungnya Indonesia ke BRICS juga sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada ketahanan pangan, energi, pengentasan kemiskinan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Baca Juga: Bebas dari Unsur Politisasi, Kejaksaan Agung Pastikan Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka

Sebagai penghubung antara negara-negara berkembang dan maju, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan dalam forum lain selain BRICS dan melanjutkan dialog dengan negara-negara maju.

BRICS didirikan pada 2009 dengan anggota Brasil, Rusia, India, dan China, diikuti oleh Afrika Selatan pada 2011.

Sejak saat itu, blok ini telah berkembang dengan bergabungnya Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab pada Desember 2023, meskipun tetap menggunakan nama BRICS.***

Berita Terkait