Mendagri Tito Karnavian Sebut Komitmen Presiden Prabowo dalam Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Ekonomi
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 28 Oktober 2024 15:22 WIB
BISNISABC.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mengendalikan inflasi serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa.
Dia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sering menekankan pentingnya peningkatan upaya pengendalian inflasi. “Presiden menyatakan bahwa pengendalian inflasi dan stabilitas harga barang dan jasa agar tidak membebani masyarakat adalah sangat krusial,” ungkap Tito dalam keterangannya di Jakarta pada hari Senin.
Tito juga mencatat bahwa Presiden Prabowo memiliki perhatian besar terhadap masalah kemiskinan, termasuk di bidang perumahan, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta koperasi.
Baca Juga: Kronologi jatuhnya Bos Grab Gulingkan Rezim Militer Tetangga RI
Dalam jangka menengah, Presiden akan fokus pada program swasembada pangan dan energi, sehingga mendorong pemerintah daerah untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut.
“Semuanya ini tidak hanya akan bermanfaat bagi kepentingan pusat, tetapi juga untuk rakyat, dan akan membawa dampak positif bagi kepala daerah,” tambahnya.
Dalam konteks pengendalian inflasi, Tito menginformasikan bahwa Kemendagri telah mengadakan rapat koordinasi mengenai inflasi daerah sejak tahun 2022.
Baca Juga: Ketika Orang Pintar Pun Jadi Jongos: Menyambut Pertunjukan Teater di Yogyakarta
Ia menyebutkan bahwa saat ini inflasi berada dalam kendali, dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 6 Oktober 2024 menunjukkan inflasi year on year (yoy) pada September 2024 sebesar 1,84 persen, yang masih berada dalam target pemerintah.
“Target inflasi adalah 2,5 persen dengan rentang +/- 1 persen, berarti paling rendah 1,5 persen dan paling tinggi 3,5 persen. Ini adalah strategi nasional kita,” jelas Tito.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan inflasi untuk menjaga harga yang tidak memberatkan konsumen dan produsen. Jika inflasi terlalu tinggi, masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, akan merasakan dampak yang lebih berat.***