Kronologi jatuhnya Bos Grab Gulingkan Rezim Militer Tetangga RI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 24 Mei 2023 09:02 WIB
Bis - 24 Mei 2023 Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan pimpinan Grab yang berhasil menggulingkan rezim militer di Thailand ini rupanya memegang peranan penting dalam dunia politik Tanah Air. Tokohnya tak lain adalah Pita Limjaroenrat. Dia saat ini adalah anggota Move Forward Party (MVP) dan terdaftar sebagai calon terdepan dalam pemilihan negara minggu ini. Itu adalah prestasi bagi partai "kecil" menghadapi kekuatan militer yang dominan. Pita terlibat dalam kampanye, menggunakan masa muda dan energinya untuk menjangkau pemilih yang kecewa yang menginginkan perubahan. Dia menghirup udara segar setelah delapan tahun pemerintahan yang didukung militer. "Bersama kita akan menulis ulang sejarah politik Thailand. Pilih MFP, Thailand akan berubah!” katanya kepada para pendukungnya di Sidang Umum MFP baru-baru ini di Bangkok. [caption id="attachment_5966" align="alignnone" width="450"] Bos Grab Gulingkan Rezim Militer (CNBC)[/caption] Pita saat ini berusia 42 tahun dan dianggap sebagai heartthrob dalam politik yang menginspirasi para pengikutnya. Dia berprofesi sebagai pengusaha dan belajar dengan beasiswa internasional di Selandia Baru dan Amerika Serikat. Almamater mereka termasuk University of Texas, Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology. Namun setelah kematian ayahnya, Pita kembali ke rumah untuk menjalankan bisnis pertanian pangan keluarganya yang terlilit hutang dan berhasil membalikkan keadaan. Pita Limjaroenrat pernah menjadi kepala makam, pada usia 25 tahun ia menjadi CEO Agrifood, perusahaan minyak bekatul yang dijalankan oleh keluarganya. Dari 2017 hingga 2018, beliau menjabat sebagai Managing Director Grab Thailand, anak perusahaan Thailand dari perusahaan multinasional teknologi Asia Tenggara, Grab Holdings Inc. Putrinya memainkan peran luar biasa dalam kampanye bersama Pita. Usai orasi, ia dibawa ke atas panggung dan disoraki oleh banyak pemuja Pita. Pita kerap membagikan momen kebersamaannya dengan putrinya di media sosial. Mulai dari memakai kaos senada hingga makan es krim bersama. Namun terlepas dari kesuksesannya di kotak suara, tidak ada tanda-tanda bahwa jalannya menuju perdana menteri akan mulus. Dia harus secara kolektif membentuk koalisi untuk mengalahkan senator yang ditunjuk pemerintah untuk memilih perdana menteri Thailand. Kronologi jatuhnya Bos Grab Gulingkan Rezim Militer Tetangga RI (Dyp, Cnbc, Bis)