Meutya Hafid Dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 20 Oktober 2024 22:09 WIB
BISNISABC.COM - Politisi Partai Golkar Meutya Hafid telah terpilih sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Meutya Viada Hafid, B.Eng., M.I.P, Menteri Komunikasi dan Digital," ungkap Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Minggu.
Dengan pengumuman tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika kini berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon
Meutya menggantikan Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, sementara Budi Arie kini menjabat sebagai Menteri Koperasi.
Rumor mengenai Meutya yang akan menduduki posisi menteri di pemerintahan baru sudah beredar luas. Budi Arie juga telah mengonfirmasi bahwa Meutya akan menjadi penggantinya.
Meutya adalah salah satu tokoh yang memenuhi panggilan Presiden Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, pada hari Senin (14/10). Pemanggilan ini menunjukkan bahwa ia termasuk dalam calon menteri untuk kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Sriwijaya FC Kalahkan Persikabo 1973 dengan Skor 5-1: Chencho Jadi Bintang Pertandingan
Meski demikian, setelah pertemuan dengan Prabowo, Meutya enggan mengungkapkan permintaan yang disampaikan oleh Prabowo terkait keterlibatannya dalam pemerintahan.
Lahir pada 3 Mei 1978, Meutya menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI untuk periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di daerah pemilihan yang sama.
Ini adalah kali ketiga Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah sebelumnya menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia pada tahun 2010.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Rekomendasikan Saham Bank Syariah Indonesia dengan Target Harga Rp3.500
Meutya memiliki pengalaman luas sebagai jurnalis televisi dan mulai dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005 bersama seorang kamerawan Metro TV.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, kemudian melanjutkan SMA di Crescent Girl’s School, Singapura, dan lulus pada tahun 1997. Meutya melanjutkan studi di Universitas New South Wales, Australia, meraih gelar sarjana pada tahun 2001, dan kemudian menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Indonesia pada tahun 2018.
Meutya memilih berkarier di dunia politik dengan bergabung bersama Partai Golkar pada tahun 2009 sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I, dan berhasil terpilih kembali dalam beberapa periode berikutnya.***