Kemenkominfo Lakukan Optimalisasi Teknologi 5G untuk Pemerataan Konektivitas Digital di Indonesia
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 12 Oktober 2024 22:34 WIB
BISNISABC.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berusaha memaksimalkan berbagai teknologi telekomunikasi, termasuk mengeksplorasi potensi penerapan teknologi 5G untuk menciptakan pemerataan konektivitas digital yang lebih baik, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Inisiatif ini sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045 dan program Asta Cita yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029.
"Dalam Asta Cita terdapat komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Kami akan terus memperkuat konektivitas digital dan memastikan frekuensi publik digunakan untuk akses informasi yang objektif dan terpercaya," jelas Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana, dalam pernyataannya yang diterima pada hari Sabtu.
Baca Juga: LSI Denny JA Soroti Keberhasilan Kebijakan Ekonomi Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Oleh karena itu, dilakukan berbagai kajian yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku industri teknologi, operator seluler, perwakilan masyarakat, dan pemerintah, untuk mengevaluasi cara terbaik dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi 5G demi mempercepat pemerataan digitalisasi.
Dalam acara "Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Penggunaan Teknologi Broadband: Skema Pemanfaatan Teknologi 5G", muncul beberapa teknologi 5G, seperti 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network, yang dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan konektivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hal ini diharapkan tidak hanya menguntungkan masyarakat di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah, terutama di perdesaan yang seringkali termasuk dalam kategori 3T.
Baca Juga: Inovasi dan Kenyamanan Chery Tiggo 8: SUV Terbaru yang Siap Menaklukkan Tantangan
Menurut Hadiyana, realisasi ini bisa dicapai, tetapi memerlukan ketersediaan frekuensi khusus untuk 5G. "Syarat utamanya adalah ketersediaan frekuensi. Untuk itu, Kementerian Kominfo diharapkan segera menetapkan pita-pita frekuensi untuk 5G," tambahnya.
Dengan pengembangan infrastruktur digital yang semakin baik, teknologi-teknologi baru dari digitalisasi, seperti Kecerdasan Buatan, Internet of Things, Analitik Data Besar, Blockchain, Realitas Virtual, dan Realitas Tertambah, akan lebih mudah diadopsi.
Dengan memaksimalkan konektivitas digital melalui teknologi-teknologi tersebut, diharapkan dampak ekonomi digital yang positif dapat tercipta, membantu Indonesia mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.***