BISNISABC.COM - Guna membawa perubahan yang jauh lebih besar di masa depan, Denny JA membentuk forum kreator era artificial intelligence (AI).

“Artificial intelligence sudah masuk ke pekarangan peradaban kita. Ia akan membawa perubahan yang jauh lebih besar dibandingkan yang diakibatkan oleh listrik, mesin uap, ataupun teknologi cetak,” ungkap Denny JA ketika ditanya media tentang langkahnya bersama para koleganya membentuk forum kreator di era artificial intelligence, bernama KEA (Kreator Era AI).

Menurut Denny JA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa 17 September 2024, forum ini bukan hanya untuk penulis, tapi juga kreator lain seperti pelukis, musisi, pembuat film, teater, dan game developer.

Baca Juga: Stok Beras di Gudang Bulog Sulut Mencukupi hingga Januari 2025

Di forum ini, katanya, mereka menambah ilmu pengetahuan, berbagi pengalaman tentang pendayagunaan dari AI untuk karya mereka.

Menurutnya, forum KEA ini akan menjangkau enam pulau dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, dan Papua.

“Forum ini akan menyentuh 38 provinsi seluruh Indonesia,” ungkap Denny JA.

Baca Juga: 9.912 Narapidana di Riau Terima Remisi HUT RI,Pj Gubernur: Motivasi untuk Selalu Berperilaku Baik

Denny JA menjelaskan, ada tiga alasan dibentuknya forum tersebut.

Alasan pertama, katanya, percepatan kreativitas. Bahwa AI dapat mempercepat proses kreatif, mulai dari penulisan, ilustrasi, sampai pembuatan musik. 

Ia memisalkan seorang penulis dapat memakai AI untuk menyusun naskah cepat, yang kemudian diperhalus secara manual, diberi personalisasi.

Baca Juga: Lakukan 3 Hal Ini Saat Kuliah Agar Cepat Dapat Kerja, Jarang Diketahui!

Alasan kedua, tambahnya, inovasi tak terbatas. Menututnya, AI membuka peluang inovasi di berbagai bidang seni, memungkinkan kreator menciptakan karya yang sebelumnya tak terbayangkan. 

Ia mencontohkan musisi dapat memakai AI untuk menciptakan suara atau komposisi musik baru yang unik. 

“Atau penulis disajikan aneka masterpiece yang sudah ada. Lalu kisah dalam masterpiece itu diolah, misalnya, dinyatakan dari kaca mata seorang anak muda yang kecerdasannya sangat rendah.”

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Tidak Sehat: Peringkat Kedua Terburuk di Dunia

Alasan ketiga, katanya, kolaborasi global. Bahwa AI memungkinkan kolaborasi tanpa batas geografis, menghubungkan kreator dari seluruh dunia. 

Seorang pembuat film di Indonesia bisa bekerja dengan animator dari belahan dunia lain melalui platform AI, menghasilkan karya bersama dengan lebih efisien.

Denny JA menjelaskan, forum ini tepat waktu. Ia awalnya berskala provinsi, lalu nasional, sampaiperlahan akan mengglobal.

Baca Juga: Disperindag Batam Gelar Operasi Pasar LPG 3 Kg untuk Atasi Kelangkaan

“Perekat forum ini adalah artificial intelligence, yang akan terus bertambah cerdas dan powerful,” ujar Denny JA. ***