Indodax Ungkap Penyebab Gangguan Layanan, Benarkah Ada Serangan Peretas DPRK?
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 14 September 2024 12:30 WIB
BISNISABC.COM - Bos perusahaan crypto exchange Indodax mengungkapkan alasan mengapa layanan mereka tidak dapat diakses sejak 11 September lalu.
Sebelumnya, tim keamanan mereka mendeteksi adanya indikasi akses ilegal dan insiden keamanan pada server Indodax yang mengakibatkan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.
Mereka menemukan bahwa serangan tersebut berasal dari peretas yang diduga terkait dengan Korea Utara atau Democratic People's Republic of Korea (DPRK).
Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon
"Menurut analisis dari salah satu lembaga keamanan crypto terkemuka yang saat ini membantu kami, serangan ini tampaknya terhubung dengan DPRK," ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam pernyataan resmi pada hari Sabtu.
Oscar menjelaskan bahwa kelompok peretas yang berafiliasi dengan DPRK sebelumnya telah melakukan serangan serupa pada berbagai crypto exchange global lainnya. Mereka dikenal menargetkan crypto exchange dengan likuiditas tinggi dan jangkauan internasional.
Saat ini, Indodax sedang bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani insiden ini dan juga berkoordinasi dengan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) serta OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Baca Juga: Soal Hilangnya Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Aktivitis 98 Lapor ke Polda Metro Jaya
“Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman global yang serius, dan kami telah bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani masalah ini dengan cepat dan efektif,” tambah Oscar.
Para anggota dan investor Indodax diminta untuk bersabar sementara manajemen menyelesaikan pemulihan dan memperbaiki celah keamanan. Perusahaan perlu beberapa hari untuk menutup celah peretasan sebelum layanan dapat diakses kembali.
Indodax, yang bergerak di bidang teknologi blockchain dan perdagangan kripto termasuk Bitcoin, belum bisa diakses oleh investor pada Sabtu pagi. Namun, Indodax memastikan bahwa aset anggota tetap aman.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Serial Horor Netflix 2024 yang Cocok untuk Uji Nyali
“Saldo kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Kami telah mengambil langkah-langkah keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa dana anggota tidak terpengaruh oleh serangan ini. Proses verifikasi saldo dan aset telah selesai dan semuanya aman,” kata Oscar.
Dia menambahkan bahwa total aset kripto yang dikelola Indodax saat ini lebih dari Rp11,5 triliun, yang lebih besar dari jumlah total saldo anggota, sehingga saldo mereka terjamin aman.
“Setelah pemeliharaan selesai, sistem Indodax akan kembali beroperasi seperti biasa. Saldo anggota, baik dalam bentuk rupiah maupun kripto, akan tetap sama. Anggota dapat melanjutkan trading, melakukan deposit, dan penarikan aset kripto seperti sebelumnya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutupnya.***