DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Ragam Perayaan Maulid Nabi di Indonesia: dari Grebeg Mulud hingga Maudu Lompoa yang Meriah

image
Berbagai tradisi khas di berbagai daerah dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW (Pixabay.com/Vero Garcia)

Tak hanya di kampung-kampung, peringatan Grebeg Mulud juga dirayakan dengan meriah di keraton-keraton, seperti Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.

Di sana, acara ini biasanya dimeriahkan dengan arak-arakan gunungan hasil bumi yang diarak dari keraton menuju masjid, simbol berkah dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Maudu Lompoa: Pesta Maulid di Sulawesi Selatan

Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon

Di Sulawesi Selatan, perayaan Maulid Nabi lebih dikenal dengan istilah Maudu Lompoa atau Maulid Akbar.

Perayaan ini diadakan dengan sangat meriah, bahkan dikatakan lebih ramai dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri di beberapa daerah.

Salah satu daerah yang terkenal dengan perayaan Maudu Lompoa adalah Desa Cikoang, Kabupaten Takalar.

Baca Juga: Tanggapan Satrio Arismunandar pada Diskusi SATUPENA: Filologi Punya Arti Penting Bagi Profesi Penulis

Puncak dari perayaan Maudu Lompoa adalah arak-arakan replika perahu Pinisi, yang dihias dengan kain sarung warna-warni.

Perahu ini kemudian diarak keliling desa, diiringi oleh musik tradisional Gandra Bulo, sebuah seni tetabuhan khas lokal yang terus diperdengarkan sepanjang acara.

Tradisi Maudu Lompoa ini dianggap sebagai simbol sejarah masuknya Islam ke Sulawesi Selatan yang dibawa oleh para pedagang Arab, dan sudah menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat.

Baca Juga: In Memoriam: Faisal Basri dan Nyanyian Suara Kritisnya di Mata Denny JA

Meskipun ada perdebatan di kalangan ulama tentang hukum merayakan Maulid Nabi, bagi banyak umat Islam di Indonesia, momen ini punya arti yang sangat penting.

Halaman:
1
2
3
Sumber: baznas.go.id

Berita Terkait