DECEMBER 9, 2022
News

Ribuan Demonstran Serbu Kedutaan Besar Israel di London Serukan Gencatan Senjata di Gaza

image
Ribuan Demonstran Serbu Kedutaan Besar Israel di London (Antara)

BISNISABC.COM - Pada hari Sabtu 7 September 2024, ribuan orang menggelar aksi unjuk rasa menuju Kedutaan Besar Israel di London, menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan penghentian total pasokan senjata ke Israel.

Para peserta demonstrasi berkumpul di Piccadilly Circus sebelum melanjutkan perjalanan menuju kedutaan sebagai bagian dari protes nasional ke-19 sejak Oktober lalu.

Dengan membawa bendera Palestina, para pengunjuk rasa menuntut agar segera diadakan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan pasokan senjata ke Israel, menyusul laporan bahwa lebih dari 40.000 orang telah tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

Pemerintah Inggris mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel setelah melakukan peninjauan.

Penangguhan ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa senjata yang diekspor dari Inggris dapat digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Lisensi yang ditangguhkan termasuk komponen untuk pesawat tempur, helikopter, drone, dan peralatan penargetan darat, namun tidak mencakup komponen untuk jet tempur F-35.

Baca Juga: Pilkada Kota Madiun 2024: Partai Demokrat Usung Maidi-Bagus

Selama demonstrasi, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan mendesak pemerintah Inggris untuk melakukan tindakan lebih lanjut untuk menghentikan kekerasan yang terus berlanjut.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan serangan intensif ke Jalur Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian warga Palestina serta menghancurkan sebagian besar wilayah yang dihuni oleh 2,3 juta orang.

Hal ini menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan menghadapi ancaman kelaparan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait