DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Investor Pasar Modal di Jambi Mencapai 125.135 SID

image
Investor pasar modal di Provinsi Jambi (Antara)

BISNISABC.COM - Jumlah investor pasar modal di Provinsi Jambi telah mencapai 125.135 Single Investor Identification (SID) hingga Juni 2024.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata, mengungkapkan bahwa jumlah investor mengalami pertumbuhan sebesar 16,55 persen dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, total transaksi saham tercatat mencapai Rp656,65 miliar, mengalami penurunan sebesar 4,32 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

Nilai penjualan reksadana oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi mencapai Rp110,48 miliar, turun 22,29 persen dibandingkan tahun lalu.

OJK Jambi berkomitmen untuk menanggulangi penawaran investasi ilegal dengan meningkatkan literasi pasar modal kepada masyarakat. Yudha mengingatkan pentingnya memahami prinsip investasi yang legal dan logis.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi, Rena Novita, menyebutkan bahwa pihaknya telah melaksanakan edukasi pasar modal secara daring dan luring secara berkelanjutan.

Baca Juga: Energi Fosil Versus Energi Terbarukan: Sisi Ekonomi dari Gerakan Ekologi dan Green Religions

Selain itu, BEI juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah untuk mengenalkan investasi pasar modal melalui 26 galeri investasi yang ada di kampus dan sekolah.

Galeri investasi ini bertujuan mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi dan memperdalam pengetahuan tentang pasar modal.

BEI juga mendorong pelaku usaha di Jambi untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan, baik dengan mendaftar sebagai emiten atau melalui Securities Crowd Funding (SCF).

Baca Juga: Borneo FC Hajar Lion City Sailors 3-0 di Laga Perdana Grup B ASEAN Club Championship 2024

Rena menekankan perlunya kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan pemahaman investasi pasar modal.

Dengan literasi yang baik, diharapkan masyarakat Jambi dapat menghindari penawaran investasi bodong dan memilih instrumen investasi yang tepat.***

Sumber: Antara

Berita Terkait