BKHIT Sumsel Sebut Teh Pagaralam Populer di Asia dan Eropa
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 01 September 2024 19:38 WIB
BISNISABC.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan melaporkan bahwa teh yang diproduksi di kawasan Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, diminati oleh konsumen di berbagai negara Asia dan Eropa berkat rasa dan aroma khasnya.
"Kami menemukan bahwa teh dari Pagaralam sangat dihargai di negara-negara seperti Malaysia, China, Pakistan, Turki, dan Rumania, berdasarkan data standar mutu dan karantina untuk ekspor," ungkap Kepala BKHIT Sumatera Selatan, Kostan Manalu, dalam pernyataannya di Palembang pada hari Minggu.
Menurut Kostan, teh bubuk dari Pagaralam menarik perhatian pasar internasional berkat aroma harum dan rasa uniknya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Personal Branding? Begini Penjelasan dari Caroline Castrillon
Untuk memastikan bahwa teh memenuhi standar mutu dan karantina yang diperlukan untuk negara tujuan ekspor, tim dari Badan Karantina Indonesia melalui BKHIT Sumsel melakukan inspeksi pada tempat produksi, pengemasan, dan penyimpanan teh.
Pemeriksaan tersebut meliputi verifikasi proses pengolahan teh yang modern dan higienis serta kepatuhan terhadap standar keamanan pangan negara tujuan ekspor.
Sejalan dengan instruksi Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, pihaknya berkomitmen untuk mendukung kelancaran perdagangan internasional demi kelangsungan ekspor.
Baca Juga: 3 Tips Bangun Bisnis dari Nol yang Efektif dan Tepat Sasaran
Proses karantina melibatkan pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium, dan penerbitan sertifikat fitosanitari secara ketat.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah teh yang diekspor dan jumlah negara tujuan menunjukkan bahwa pengolahan dan karantina teh Pagaralam diakui secara internasional.
Dari Januari hingga Juli 2024, ekspor teh Pagaralam ke Malaysia dan Pakistan mencapai 142,5 ton dengan nilai sebesar Rp3 miliar.
Baca Juga: Resep Kuah Seblak Bandung Terenak, Wajib Coba
Pada tahun 2022, ekspor teh Pagaralam ke China, Turki, dan Rumania mencapai 181,5 ton dengan nilai Rp3,5 miliar, dan pada tahun 2023, jumlah ekspor meningkat menjadi 466,1 ton dengan nilai Rp8,7 miliar, kata Kepala Balai Karantina Sumsel.