Gigitan Anjing di Mataram Menurun, Semua Kasus Terbaru Negatif Rabies
- Penulis : Imron Fauzi
- Jumat, 16 Agustus 2024 19:28 WIB
BISNISABC.COM - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaporkan adanya 64 kasus gigitan anjing yang tercatat antara Januari hingga Juli 2024, namun tidak satu pun di antaranya terdeteksi positif rabies.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Mataram, Rihul Jannah, mengungkapkan bahwa angka kasus gigitan anjing ini menurun drastis dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 714 kasus. Data ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Mataram, yang menangani kasus gigitan di berbagai fasilitas kesehatan.
“Menurut data hingga Juli 2024, Dinkes Kota Mataram belum menemukan kasus gigitan anjing yang positif rabies,” kata Rihul.
Baca Juga: Dinas Pertanian Sleman Laporkan Serapan Pupuk Urea Capai 32,10 Persen
Ia menambahkan bahwa hasil pengecekan dari kasus terbaru beberapa minggu lalu juga negatif.
Meskipun ada penurunan kasus, Rihul mengimbau warga untuk tetap waspada, merawat kesehatan hewan peliharaan, dan melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan, mengingat penghapusan hewan untuk mencegah rabies tidak diperbolehkan lagi.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena tempat sampah bisa menjadi lokasi menarik bagi anjing liar.
Baca Juga: SATUPENA di Tangan Midas
Drh Muhammad Irfan Sabri, pejabat otoritas veteriner Kota Mataram, meminta warga yang digigit hewan pembawa rabies, seperti anjing, kucing, atau kera, untuk segera mencuci luka dengan air dan sabun, kemudian segera mencari perawatan medis untuk mendapatkan vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR).
Menurut data Dinas Pertanian Kota Mataram, sebanyak 900 anjing dan 2.700 kucing telah divaksin rabies di kota tersebut, meskipun jumlah total populasi mungkin lebih tinggi karena banyaknya anjing dan kucing liar.***