Cari WNA Pemasok Barang Impor Ilegal, Mendag Siapkan Tim Khusus
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 06 Agustus 2024 21:42 WIB
BISNISABC.COM - Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan membentuk tim khusus untuk mencari pemasok barang impor ilegal dari warga negara asing (WNA) di pusat grosir besar.
Mendag mengungkapkan bahwa tim tersebut bekerja sama dengan lembaga yang terpercaya, melakukan investigasi secara diam-diam.
"Kami bekerja sama dengan lembaga yang bisa diandalkan secara rahasia. Kami melakukan survei mendalam dan juga di pusat-pusat grosir, di berbagai lokasi. Kami akan melakukan survei dan riset mengenai bagaimana WNA dapat menjadi pemasok di pusat perbelanjaan besar," ujar Zulkifli.
Baca Juga: TNI AL Sukses Gagalkan Penyelundupan 73.033 Benur Lobster di Pelabuhan Merak
Ia menambahkan bahwa berdasarkan temuan Satuan Tugas (satgas) Pengawasan Terhadap Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Kawasan Pantai Indah Kapuk pada Juli lalu, importir barang ilegal adalah WNA.
Para WNA tersebut mengimpor barang dari luar negeri untuk dijual melalui platform perdagangan digital dan mendistribusikannya ke pusat-pusat grosir besar.
Zulkifli menegaskan bahwa hal ini menyebabkan peredaran barang impor ilegal semakin meluas, mengalahkan produk-produk dalam negeri.
Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Magnitudo 3,5 Guncang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
"Banyak sekali warga negara asing yang beroperasi sebagai pedagang di distributor-distributor besar di pusat grosir besar seperti Tanah Abang dan Mangga Dua," ujar Zulkifli.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga sedang melakukan penelitian terkait peredaran barang impor di Indonesia. Penelitian ini mencakup cara masuknya barang, pendistribusian, hingga penjualan.
"Jika Bareskrim yang melakukan, orang akan langsung tahu. Tapi kami melakukan riset secara perlahan agar hasilnya ilmiah dan tergambar dengan baik. Kami sedang meriset berapa banyak yang tidak memenuhi ketentuan, sehingga kami bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas," katanya.***