Bina Konstruksi Lakukan Gerak Cepat saat Terjadi Serangan Peretasan PDNS 2
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 23 Juli 2024 19:39 WIB

BISNISABC.COM - Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat dalam melakukan penanganan terkait proses lelang dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi ketika terjadinya serangan peretas (hackers) terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
"Kita secepat mungkin mengambil keputusan untuk kembali ke metode manual sehingga proses lelang tetap berjalan, termasuk juga proses sertifikasi badan usaha, sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) juga kembali ke manual," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Abdul Muis.
Menurut dia, serangan peretas tersebut jelas memiliki dampak yang cukup signifikan terutama terkait dengan proses sertifikasi tenaga kerja konstruksi, kemudian sedikit berpengaruh terhadap proses pengadaan dan tender.
Baca Juga: IHSG Hari Kamis Sore Ditutup Melemah, Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global
"Walaupun Alhamdulillah mungkin sudah sisa yang terpengaruh (serangan peretas) itu tidak sampai 10 persen, karena pekerjaan lelang kita sudah 90 persen kita selesaikan di 2024 ini," katanya.
Adapun proses yang terpengaruh ada yang berkaitan dengan proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN.
"Yang di IKN juga ada, sehingga karena ada proses kendala di PDNS 2 sehingga yang tadinya kita menggunakan sistem informasi maka kemudian kita berubah kembali ke manual. Karena kita harus bergerak cepat di mana kalau kita tidak segera mengambil keputusan kembali ke manual maka waktu akan hilang," kata Abdul Muis.
Baca Juga: Tangani Inflasi, Pemkab Bogor Paparkan Sejumlah Upaya Melalui Pelaksanaan High Level Meeting
Dia mengatakan bahwa memang dengan kembali ke metode manual membutuhkan tenaga dan waktu ekstra yang harus dilakukan mengingat tidak secepat dengan ketika menggunakan sistem informasi.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana menyampaikan bahwa serangan peretas terhadap PDNS 2 sangat berimbas pada dunia jasa konstruksi.
"Sebagaimana kita ketahui baru-baru saja kita mengalami peretasan PDNS 2. Ini sangat berimbas kepada dunia jasa konstruksi. Jadi kita telah begitu banyak kehilangan data terkait kegiatan konstruksi akibat dari adanya serangan peretas tersebut," kata Dewi.
Baca Juga: Menuju Transformasi Ekonomi, Pemerintah Siapkan Digitalisasi Asuransi
Dirinya mengajak kepada para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang keamanan siber, manajemen serta pengelolaan data, dan sebagainya untuk berpartisipasi dalam kegiatan Konstruksi Indonesia 2024 pada 6 - 8 November 2024.