DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Tangani Inflasi, Pemkab Bogor Paparkan Sejumlah Upaya Melalui Pelaksanaan High Level Meeting

image
Pemkab Bogor paparkan sejumlah upaya tangani inflasi (Antara)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor paparkan sejumlah upaya mengatasi inflasi melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLV) Tim Pengendalian Inflasi Daerah.

Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkapkan beberapa upaya untuk menekan inflasi tersebut di antaranya adalah monitoring Pengawasan Pengendalian Inflasi Daerah.

Dari kegiatan itu, telah dilaksanakan sejumlah kegiatan konkret di Bogor yang terhitung Januari hingga Juni 2024, seperti melaksanakan kegiatan operasi pasar murah dengan berbagai macam bahan pokok di dalamnya.

Baca Juga: BNI luncurkan kartu TapCash desain khusus NCT 127

Pasar murah tersebut yaitu sebanyak 87,5 ton beras SPHP dan 7.000 liter minyak goreng yang sudah dipersiapkan.

Kemudian, penyelenggaraan Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2024 di Kabupaten Bogor juga dilaksanakan dengan sebanyak 5.372 paket sembako, berisi beras premium kg, gula kristal putih 2 kg dan minyak goreng kemasan premium 2 liter.

"Bahan-bahan pokok tersebut telah didistribusikan di tiga kecamatan, yakni Cibinong, Bojonggede dan Parung," ujar Asmawa.

Baca Juga: Siap Gelar Cocotech, Kemendag Bahas Ekonomi Hijau Komoditas Kelapa

Selanjutnya, upaya serupa juga dilaksanakan melalukan kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) Keliling sebanyak 31 kali di Kecamatan Cibinong, Citeureup, Babakan Madang, Sukaraja, Bojonggede, Tajurhalang, Dramaga, Leuwiliang, Cibungbulang, Nanggung, Pamijahan, Tenjolaya, Parung Panjang, Ciawi, Cisarua, Megamendung, Caringin, Cijeruk, Cigombong, Ciomas, Klapanunggal, Jonggol dan Rancabungur.

Di wilayah-wilayah tersebut, bahan pokok yang disediakan yakni komoditas beras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi rendang, daging sapi semur, daging ayam ras dan gula pasir.

Lalu, Pemkab Bogor juga melaksanakan kegiatan Bazar Ramadhan Tahun 2024 di enam kecamatan (Caringin, Cijeruk, Citeureup, Babakan Madang, Megamendung dan di Jonggol).

Baca Juga: Libatkan Banyak Pelaku UMKM, BI Cirebon Sebut Perputaran Uang di CEF 2024 Bisa Lebih dari Rp1 Miliar

Asmawa mengatakan kondisi Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Bogor dalam kondisi aman.

"Alhamdulillah IPH kita ada di angka minus 1,51 artinya ada di median, kalau yang tertinggi ada di angka 3,03 kalau yang terendah di minus 6.51," ungkapnya.

Angka IPH tersebut didapati Pemerintah Kabupaten Bogor dengan metode pendataan yang dilakukan secara periodik terhitung Januari hingga Juni 2024.

Baca Juga: Hadirkan Narasumber I Ketut Surajaya, SATUPENA Akan Diskusikan Pentingnya Menjaga Marwah Gelar Akademik

IPH tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Misalnya pada perkembangan harga komoditas cabai rawit, cabai merah dan telur ayam ras.

Pada komoditas tersebut di Januari 2024 tercatat sebesar -8,2813 persen. Kemudian di Februari sebesar 4,4836 persen dan Maret sebesar 13,5293 persen.

Selanjutnya IPH pada April 2024  sebesar -6,6900 persen. Mei sebesar 1,9400 persen dan Juni sebesar -3,200 persen.

Baca Juga: Balai TNK Catat Taman Nasional Komodo Dikunjungi 129.621 Orang pada Januari-Juni 2024

Asmawa menyebutkan bahwa kondisi IPH itu merupakan hasil daripada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk Pemkab Bogor sebagaimana  Keputusan Bupati Bogor Nomor 500/294/Kpts/Per-UU/2021 Tanggal 18 Mei 2021 Tentang Pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Bogor.

Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah membuat Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2022-2024 sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Bogor Nomor : 500/53/Kpts/Per-UU/2022 tanggal 15 Februari 2022.

Pembukaan rapat high level meeting sudah saya sampaikan agar, komitmen kerja bersama terus ditingkatkan terutama dalam rangka mengendalikan inflasi di Kabupaten Bogor karena terindikasi ada sedikit kenaikan harga bahan pangan khususnya cabai rawit, kemudian beras, minyak goreng, daging ayam ras dan cabai merah.
 

Sumber: Antara

Berita Terkait