DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Penuhi Kebutuhan Petani, Kuota Pupuk Bersubsidi di OKU Capai 5.240 Ton Urea

image
Kuota Pupuk Bersubsidi di OKU Capai 5.240 Ton Urea (Antara)

BISNISABC.COM - Kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mencapai 5.240 ton selama 2024.

Kuota pupuk bersubsidi di OKU tersebut jenis Urea, guna memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam.

Subkordinator Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian OKU, Syahroni mengatakan bahwa ketetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Nomor 500.7/224/KPTS/XXXVII/2024 tentang penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsi.

Baca Juga: Sistem keuangan RI masih lemah, Sri Mulyani menjelaskan alasannya 

Berdasarkan keputusan tersebut ditetapkan bahwa kuota pupuk bersubsidi di wilayah itu mencapai 5.240 ton Urea dan 5.953 ton NPK.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan kuota tahun sebelumnya di mana Urea hanya sebanyak 3.066 ton dan 2.787 ton NPK.

Persediaan pupuk tersebut diperuntukkan bagi petani di Kabupaten OKU yang sebelumnya sudah terdata dalam sistem elektronik yang ada di e-Alokasi 2024.

Baca Juga: Podcast Meghan Markle Tidak Akan Dilanjutkan karena Kesepakatannya dengan Spotify Berakhir

"Persediaan pupuk tersebut untuk memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam tahun ini dengan luas lahan mencapai 29.024 hektare," katanya

Dalam penyalurannya, kata dia, pihaknya memastikan akan melakukan pengawasan secara ketat untuk memastikan disalurkan sesuai ketentuan dan tepat sasaran.

"Kami mengingatkan agar para petani menggunakan pupuk bersubsidi ini sesuai kebutuhan dan aturan yang berlaku," tegasnya.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Merawat Laptop Kesayangan Biar Awet dan Tahan Lama

Sesuai ketentuan, lanjut dia, penebusan pupuk bersubsidi hanya untuk sembilan komoditi pertanian saja meliputi tanaman padi, bawang merah, jagung, cabai, bawang putih, kacang kedelai, kopi, kakao dan tebu rakyat.

Artinya, pupuk bersubsidi yang akan ditebus tidak lagi diperuntukkan untuk petani karet, ubi dan sawit, namun khusus sembilan komoditi pertanian itu saja.***

Sumber: Antara

Berita Terkait