Kawasan Industri Hijau di Kaltara Sudah Serap 5.200 Tenaga Kerja Lokal
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 17 Juli 2024 19:26 WIB
BISNISABC.COM - Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 5.200 orang.
Jumlah tenaga kerja di kawasan industri hijau tersebut diprediksi terus bertambah seiring pengembangan kawasan.
Penata Kelola Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Kaltara, Rahman Putrayani mengatakan, selain KIHI, sektor industri lain yang turut berkontribusi penyerapan tenaga kerja adalah industri bubur kertas di Tarakan.
Baca Juga: Vilnius becomes giant open air café to support bars
Pada tahap awal, industri bubur kertas itu diproyeksikan menyerap 800 tenaga kerja, seperti dikutip dari Antara pada 17 Juli 2024.
Potensi penyerapan tenaga kerja di Kaltara diyakini masih besar, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur. Hal ini menjadi motivasi pemerintah daerah untuk terus mengupayakan pengembangan sektor-sektor tersebut.
“Ketiga sektor tersebut memiliki peluang besar untuk penyerapan tenaga kerja. Dalam waktu dekat, investor juga akan masuk untuk mengembangkan kawasan pertanian di Bulungan," ujar Rahman.
Baca Juga: Ini alasan Hesti Purwadinata berani membuka usaha
Menurut Rahman, masuknya investasi baru ini sejalan dengan arahan Gubernur Kaltara, untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
Ia optimistis, investasi yang masuk saat ini mulai banyak menyerap tenaga kerja, khususnya di sektor energi dan manufaktur.
Dan Pemprov Kaltara memproyeksikan kedua sektor ini akan menyerap sekitar tujuh hingga delapan ribu tenaga kerja," tuturnya.
Rahman mencontohkan sektor energi, yang terdapat dua proyek besar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sedang berjalan di Kaltara, yaitu PLTA Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan dan PLTA Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau.
Pemprov Kaltara berkomitmen terus mendukung pengembangan sektor-sektor yang memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.
Hal itu diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca Juga: Guna Cegah Inflasi, Pemprov Maluku Gencarkan Pasar Murah
Sebelumnya juga, Bupati Bulungan, Syarwani meminta investor proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade memprioritaskan tenaga kerja lokal.
“Bulungan memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap untuk bekerja di proyek PLTA Kayan Cascade,” kata Syarwani di Tanjung Selor.
Ia optimistis, keberadaan investasi di Kabupaten Bulungan, mampu meningkatkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja.
Baca Juga: Pastikan Sesuai Aturan, Pupuk Indonesia Cek Distribusi Pupuk Bersubsidi di Karawang
Proyek PLTA Kayan Cascade dibangun dengan kapasitas 9.000 megawatt (MW) ditargetkan rampung pada 2035.
Bupati mengatakan, Kayan Cascade akan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara dan akan memprioritaskan suplai kebutuhan sumber energi listrik untuk Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berdasarkan pemaparan dari pihak investor, pembangunan PLTA Kayan Cascade telah dilakukan sejak 2011 dengan total nilai investasi mencapai US$ 17,8 miliar atau setara Rp275,9 triliun.
Baca Juga: Produksi Jagung di Lebak Tembus 5.548 Ton dari Luas Lahan 1.554 Hektare
Diperkirakan, 10.000 lapangan pekerjaan tercipta selama masa konstruksi dan 3.000 orang akan terserap saat PLTA beroperasi. Peluang usaha baru pun akan bermunculan, menggerakkan roda ekonomi lokal.
PLTA Kayan dibangun dalam lima tahap, dengan tahap pertama berkapasitas 900 Mega Watt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.***