DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Objek Wisata di Bukittinggi Dipadati Pengunjung pada Awal Juli

image
Kunjungan ke objek wisata di Bukittinggi kembali meningkat awal Juli (Antara/Al Fatah).

BISNISABC.COM - Objek wisata di Kota Bukittinggi mendapat banyak kunjungan pada awal Juli 2024 dengan kenaikan retribusi objek wisata per hari.

Jika dirata-rata, pendapatan retribusi di wisata Bukittinggi pada bulan Juni hanya sebesar Rp36.919.533 per hari. 

Dibandingkan dengan bulan Juli, rata-rata pendapatan per hari telah meningkat secara signifikan sebesar Rp93.489.500.

Baca Juga: Guna Cegah Inflasi, Pemprov Maluku Gencarkan Pasar Murah 

"Artinya secara rata-rata telah mengalami kenaikan sebanyak tiga kali lipat," kata Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi Rofie Hendra, seperti dikutip dari Antara pada 13 Juli 2024.

Ia menegaskan kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi mulai menggeliat kembali saat libur panjang anak sekolah.

Dinas Pariwisata menyebut jumlah kunjungan di Juli selama delapan hari tercatat sebanyak 32.897 wisatawan dengan total retribusi sebesar Rp747.916.000.

Baca Juga: Pemkot Kediri Sebut Harga Komoditas Bahan Pokok di Pasar Tradisional Masih Terjangkau 

"Jika dibandingkan kunjungan selama bulan Juni selama 30 hari, terjadi peningkatan signifikan yaitu dengan jumlah pengunjung sebanyak 48.280 wisatawan dan total retribusi sebesar Rp1.107.586.000," kata Rofie.

Menurutnya, kunjungan wisatawan mulai menurun pascaputusnya jalan di Lembah Anai yang menjadi jalur utama Bukittinggi-Padang. Jalan itu putus akibat musibah banjir bandang di awal Mei 2024.

"Mulai meningkat kembali walaupun kondisi jalan di Lembah Anai masih belum normal. Artinya Kota Bukittinggi masih memiliki nilai jual di mata wisatawan, terbukti di libur panjang ini masih diserbu wisatawan," kata Rofie.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Nia Samsihono Sebut Musikalisasi Puisi yang Biasa Tak Persis Sama dengan Kecerdasan Buatan

Ia mengatakan selain itu kunjungan wisatawan ke Bukittinggi mulai meningkat juga disebabkan oleh gencarnya promosi Kota Bukittinggi melalui beberapa event yang digelar.

"Seperti Lomba Pacu Kuda Walikota Bukittinggi Cup dan yang terbaru Lomba Duta Wisata Bujang Jo Gadih yang dilaksanakan secara outdoor di Stasiun Lambuang. Hal ini merupakan suatu pembaruan pada ajang tersebut, karena sebelumnya hanya dilaksanakan tertutup," sebutnya.

Selain untuk memperkenalkan hal positif dari event tersebut juga menjadi magnet untuk kunjungan wisatawan ke Stasiun lambuang sebagai icon wisata kuliner terbesar di Sumatera Barat.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Jumat Sore Ditutup Menguat di Tengah Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS

"Strategi yang dilakukan untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi adalah dengan tetap melakukan pemeliharaan sarana prasarana di Objek Wisata dan melakukan atraksi-atraksi yang menarik wisatawan," ujarnya.

Atraksi yang digelar seperti menyuguhkan pertunjukan seni setiap minggunya di objek wisata serta penampilan Akustik Band yang dilaksanakan di Benteng Fort de Kock dan Taman Panorama Lobang Jepang.

"Di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan sendiri, masyarakat diberikan fasilitas untuk dapat berfoto dengan satwa seperti burung, reptile maupun harimau. Selain itu proses memandikan gajah pun dapat menarik wisatawan untuk berkunjung," katanya.

Baca Juga: IHSG di BEI pada Jumat Sore Ditutup Menguat Ikuti Bursa Kawasan Asia

Untuk Benteng Ford De Kock sebagai benda Cagar Budaya pun terus dilakukan pemeliharaan untuk menjaga keasliannya, terakhir telah dilakukan pemeliharaan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Meriam yang berada di lokasi benteng.***

Sumber: Antara

Berita Terkait