DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Kelompok Tani di Rejang Lebong olah Kulit Kopi dan Kotoran Hewan Jadi Pupuk Kompos

image
Usaha pembuatan pupuk kompos yang dikelompok Koptan AMB Fram di Desa Air Meles Bawah, Kabupaten Rejang Lebong. (ANTARA/Nur Muhamad)

BISNISABC.COM - Kelompok Tani Air Meles Bawah (AMB) Farm Kabupaten Rejang Lebong  mengembangkan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah kulit kopi dan kotoran hewan.

Ketua Kelompok Tani AMB Farm, Suratman mengatakan usaha yang ditekuninya bersama dengan sembilan orang petani lainnya itu baru dijalankan enam bulan belakangan dengan produksi mencapai 600 karung.

"Modal awalnya dibantu oleh Desa Air Meles Bawah dalam program ketahanan pangan, kemudian kami kelola dan saat ini mulai berkembang,ucap Suratman. 

Baca Juga: Dapat Bantuan Renovasi Rumah dari Pemkab Jember, Penerima: Terima Kasih Pak Bupati

"Pada trip pertama penjualan kemarin sudah ada 600 karung berhasil kami produksi," kata dia, seperti dikutip dari Antara pada 9 Juli 2024.

Dia menjelaskan, usaha pembuatan pupuk kompos yang ditekuni Koptan AMB Farm ini dengan memanfaatkan limbah kulit kopi yang banyak terdapat di wilayah itu, kemudian sekam padi serta kotoran hewan baik sapi maupun kotoran kambing.

Untuk proses pembuatan pupuk kompos itu sendiri, kata dia, setidaknya membutuhkan waktu selama satu bulan. 

Baca Juga: Andi Muhammad Asrun Sebut Putusan Bersifat Tafsir oleh MK Beri Jalan Keluar Atas Kevakuman Hukum

Tahap pertama ialah proses pencampuran semua bahan dan seterusnya didiamkan atau peram selama 21 hari dan sembilan hari selanjutnya ialah proses pengeringan dan pencacahan.

Pupuk kompos yang dihasilkan kelompok ini setelah jadi halus seperti tanah, kemudian mereka kemas ke dalam karung ukuran 50 kg dan siap dipasarkan, dengan harga jual Rp25.000 per karung.

Menurut Suratman usaha yang ditekuni oleh kelompok yang beralamat di Dusun 5 Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur ini masih mandiri dan belum mendapatkan penyuluhan maupun bantuan dari Pemkab Rejang Lebong bersama instansi terkait lainnya.

Baca Juga: Meski Utamakan Penyerapan Beras Lokal, Bulog Tetap Lakukan Impor

"Sebelumnya kami pernah belajar dari komunitas Kohe Embek Desa IV Suku Menanti, Kecamatan Sindang Dataran, juga dapat ilmu dari warga Desa Air Meles Bawah yang pernah membikin usaha ini," terangnya.

Penggunaan pupuk kompos yang diproduksi oleh Koptan AMB Farm itu sendiri tambah dia, dalam rangka membantu pemerintah memenuhi kebutuhan pupuk khususnya organik yang dapat menjaga kelestarian dan tidak berdampak pada lingkungan.

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong M Budianto menyebutkan di wilayah itu sudah ada beberapa Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang memanfaatkan sampah organik yang dikumpulkan di Tempat Penampungan Sementara atau TPS untuk diolah menjadi pupuk kompos dan budidaya maggot.

Baca Juga: Destinasi Wisata Bantul Dapat Kunjungan 50.824 Orang Saat Libur Akhir Pekan

"Saat ini sudah ada yang membuka usaha pupuk kompos dengan memanfaatkan sampah organik di TPS di antaranya di Simpang Bukit, kemudian di Air Meles Bawas dan juga di Desa Belitar Seberang," ujar Budianto.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait