DECEMBER 9, 2022
Keuangan

BI Sebut Laju Inflasi Mulai Melandai di Maluku Juni 2024

image
Ilustrasi inflasi di Maluku. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

BISNISABC.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat Indeks Harga Konsumen mulai melandai pada Juni 2024.

BI juga mencatat, inflasi di Maluku mencapai 1,33 persen mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

"Angka realisasi IHK di Maluku secara bulanan mengalami inflasi sebesar 1,33 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Maluku Dicky Rahmad Afriyanto.

Baca Juga: Alokasikan Rp75 Miliar, Pemprov Riau Bangun Jalan Bebas Hambatan di Siak

"Lebih rendah jika dibandingkan Mei 2024 yang mengalami inflasi 1,89 persen," seperti dikutip dari Antara pada 4 Juli 2024.

Inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku dimaksud lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

Secara spasial, inflasi bersumber dari seluruh kabupaten/kota IHK, yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, dan Kota Tual yang tercatat masing-masing sebesar 2,43 persen 0,72 persen dan 0,38 persen.

Baca Juga: 200 Ekor Anak Penyu Dilepas Oleh Peserta Festival Pesisir Paloh Kalbar

Penurunan inflasi di Maluku pada Juni 2024 terjadi karena turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Inflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau pada Juni 2024 tercatat sebesar 3,06 persen, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 4,30 persen.

Realisasi inflasi kelompok tersebut utamanya bersumber dari komoditas hortikultura dan perikanan, antara lain sawi hijau, kangkung, dan ikan tongkol dengan andil masing-masing sebesar 0,22 persen, 0,21 persen dan 0,20 persen.

Baca Juga: Jelang Tahun Ajaran Baru, Bangka Selatan Terima 5.959 Calon Peserta Didik Baru

Ia menyampaikan curah hujan yang tinggi di Maluku serta serta gelombang laut ikut menahan produksi komoditas hortikultura dan perikanan pada Juni 2024.

Tekanan inflasi lebih lanjut pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tertahan oleh deflasi yang terjadi pada beberapa komoditas. 

Bawang merah, tomat, dan bawang putih mengalami deflasi dengan andil masing-masing sebesar 0,14 persen, 0,13 persen, dan 0,08 persen.

Baca Juga: BPS Babel Sebut Impor Nonmigas Naik hingga 434,25 Persen pada Mei 2024

Penurunan harga bawang merah sejalan dengan masih adanya panen di daerah sentra serta dukungan program fasilitasi distribusi pangan dari daerah sentra ke Maluku oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku.

Sejalan dengan itu, harga tomat juga turun seiring dengan melimpahnya pasokan dari daerah sentra (Maluku Tengah) dengan berlangsungnya panen raya.

Secara tahunan, bulan Juni 2024, tekanan inflasi gabungan kabupaten/kota IHK di Provinsi Maluku meningkat. 

Baca Juga: Harga Gabah Kering Aceh Turun, BPS Sebut Faktor Kualitas Jadi Penyebab

Inflasi tahunan pada Juni 2024 tercatat sebesar 3,63 persen meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,21 persen .

Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional sebesar 2,51 persen.

Ke depan, TPID akan terus memperkuat berbagai upaya sinergis, secara intensif untuk meredam tekanan inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Baca Juga: Guna Cegah Inflasi, Pemprov Maluku Gencarkan Pasar Murah 

Dalam rangka menghadapi risiko ke depan, khususnya risiko curah hujan dan tinggi gelombang yang berpotensi mempengaruhi harga perikanan dan hortikultura.

TPID wilayah Maluku akan terus menjalankan berbagai program termasuk mengoptimalkan Program Pasar Murah, Gerakan Tanam, bantuan alsintan screenhouse.

Serta kerja sama antardaerah terutama intra Maluku untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.***

Sumber: Antara

Berita Terkait