DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Ada Dugaan LSD, Pemkab HST Ambil Sampel Darah Sapi untuk Diuji Lab 

image
Tim dokter hewan saat mengambil sampel darah. (ANTARA/HO-Distan HST)

BISNISABC.COM - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengambil sampel darah hewan sapi milik peternak.

Sampel darah dari sapi tersebut digunakan oleh Pemkab HST untuk diuji di laboratorium terkait dugaan penyakit lumpy skin diseases (LSD).

Pemkab HST mengambil sampel darah hewan ternak setelah ada laporan sapi milik peternak di Pajukungan mengalami sakit.

Baca Juga: DPKP Aceh Dapat Sumbangan Sapi Kurban 1,2 Ton dari Selebgram

"Lalu tim dokter hewan dari bidang peternakan Dinas Pertanian memeriksa dan mengambil sampel darah,” kata Kepala Dinas Pertanian HST Budi Satrya, seperti dikutip dari Antara, pada 29 Juni 2024.

Ia menyebutkan dugaan sementara dari tim dokter hewan, sapi milik peternak tersebut terindikasi penyakit LSD, namun masih menunggu penelitian di laboratorium untuk memastikan.

Sambil menunggu hasil uji sampel darah, Budi melakukan pengobatan ke sapi yang terindikasi, ada beberapa titik kandang yang tersebar pada beberapa desa. 

Baca Juga: Terjadi Kelangkaan Daging Sapi Usai Idul Adha, TPID Solok Langsung Tinjau ke Pasar Tradisional

"Pada Rabu depan kami juga akan mengambil sampel darah sapi lain di kandang yang berbeda,” ujarnya.

Budi menjelaskan jika dugaan penyakit tersebut benar, tentu dapat merugikan para peternak karena penyakit ini biasanya menyerang kulit hewan sapi yang berdampak pada turunnya harga daging sapi di pasaran.

Oleh karena itu, dia mengimbau para peternak agar tidak ragu melaporkan jika ada indikasi sapi mengalami sakit agar diberikan tindakan pengobatan.

Baca Juga: Tinjau Progres Desa Korporasi Sapi di Solok Selatan, Pemprov Sumbar: Ada Penyakit Mulut dan Kuku

Menurut Budi, bahayanya adalah jika terdapat penyakit LSD pada sapi namun peternak tidak mau melaporkan, ditambah lagi petugas Dinas Pertanian terbatas, ini akan berdampak buruk terhadap bisnis sapi di Hulu Sungai Tengah.

Kemudian, masih terdapat peternak sapi yang takut dan ragu jika hewan ternaknya diobati, padahal suntik vaksin yang diberikan kepada sapi merupakan obat yang sudah melalui tahap pengujian dan rekomendasi dokter hewan.

“Penyakit LSD ini kecil kemungkinan menyebabkan sapi mati, namun harus diobati karena terdampak pada turunnya harga daging sapi,” ujar Budi.***

Sumber: Antara

Berita Terkait