DECEMBER 9, 2022
BisnisABC.com

Temukan Cacing Hati pada Hewan Kurban, Pemkab Kudus Sebut Langsung Dimusnahkan

image
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah saat mengecek kondisi hati hewan kurban. (ANTARA/HO-Dispertan Kudus.)

BISNISABC.COM - Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Kudus, menemukan adanya cacing hati sehingga dilakukan pemusnahan. "Pemusnahannya dilakukan dengan cara dikubur," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus. Arin Nikmah. "Sedangkan yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bisa memanfaatkan IPAL tersebut," imbuhnya, seperti dikutip dari Antara pada 19 Juni 2024. Ia mencatat selama tiga hari melakukan pengawasan hewan kurban, tercatat ada sembilan kasus temuan cacing hati, tujuh kasus di antaranya pada tujuh kerbau dan dua kambing. Selain memeriksa hati pada hewan ternak tersebut, petugas yang diterjunkan juga memeriksa organ lain dan daging hewan kurban. Namun, tidak ada temuan sehingga yang tidak layak dikonsumsi hanya pada hatinya saja, sedangkan daging maupun jeroan lainnya masih layak dikonsumsi. Selama Idul Adha, rumah pemotongan hewan (RPH) yang ada di Desa Prambatan Kidul juga diminati untuk tempat pemotongan hewan kurban karena retribusinya selama tiga hari dibebaskan. "Kami mencatat ada 24 ekor kerbau yang disembelih di RPH," ujarnya. Dalam rangka memastikan hewan ternak yang hendak dijadikan kurban dalam kondisi sehat, Dinas Pertanian Kudus juga melakukan pengawasan. Terutama hewan ternak dari luar daerah dengan menerjunkan beberapa tim untuk memantau dan sekaligus memeriksa hewan kurban yang masuk. Sasarannya tidak hanya di pasar hewan, melainkan para pengepul, pedagang serta kelompok peternak juga menjadi sasaran pemantauan kesehatan hewannya. Hasilnya, tiak ada temuan hewan ternak yang terserang penyakit berbahaya. Kawasan Kota Lama yang berlokasi di wilayah Surabaya bagian utara ini terbagi ke dalam tiga zona, yakni Eropa, Pecinan, dan Arab. Zona Eropa meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, Jalan Garuda, Jalan Rajawali, hingga Jalan Gelatik. Nuansa yang ditawarkan kepada pengunjung bangunan zaman kolonial. Di zona itu ada Taman Jayengrono, yang telah dilengkapi replika mobil AWS Mallaby, lokasi berada tepat di depan Gedung Internatio. Tak jauh dari tempat tersebut terdapat Jembatan Merah, penghubung antara Zona Eropa dan Pecinan. Selanjutnya, Zona Pecinan meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Beragam bangunan dan ornamen khas Tionghoa. Sedangkan, pada Zona Arab mencakup Jalan Pegirikan, Jalan Sasak, hingga Jalan KH Mas Mansyur. Salah satu yang ikonik adalah keberadaan Wisata Religi Sunan Ampel.*** Sumber: Antara

Berita Terkait