Upaya Stabilisasi Harga, Bulog Salurkan 22.416 Ton Beras Program SPHP di Aceh
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 26 Juni 2024 20:39 WIB
BISNISABC.COM - Perum Bulog Aceh telah menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke provinsi setempat.
Beras program SPHP yang disalurkan oleh Bulog Aceh hingga pekan ketiga Juni 2024 mencapai sebanyak 22.416 ton.
Jumlah tersebut, menurut Bulog Aceh baru 66 persen dari target 33.900 ton beras program SPHP sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Anggarkan Rp71 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis di RAPBN 2025, Menkeu: Telah Disepakati
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh Saldi Aldryn mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan penyaluran beras SPHP di pasar sebagai upaya stabilisasi harga pangan di pasaran dan menjaga inflasi.
“Saat ini penyaluran beras SPHP terus kita gencarkan di pasaran melalui toko-toko resmi mitra Perum Bulog,” katanya, seperti dikutip dari Antara pada 26 Juni 2024.
Ia mengatakan distribusi beras SPHP di seluruh wilayah di Provinsi Aceh dengan menyasar hingga kecamatan juga bagian untuk memudahkan masyarakat mengakses harga beras terjangkau menyusul harga beras di pasaran masih tinggi.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Beras, Pemkab Sukabumi Bangun Pengolahan Padi Modern
Perum Bulog Aceh terus memperluas toko penjual beras program SPHP sehingga masyarakat dengan mudah mengakses beras murah di pasaran dan menjadi bagian stabilisasi harga pangan di pasaran.
Program SPHP merupakan bagian dari upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga harga beras di pasaran tetap stabil dan menghadirkan beras dengan harga terjangkau kepada masyarakat.
Pihaknya berharap masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa tersebut dapat membeli beras SPHP di toko-toko yang menjual beras dengan harga terjangkau yakni Rp65.500 per sak isi lima kilogram.
Baca Juga: Jaga Produksi Pangan Berlanjutan, Aceh Besar Siap Jadi Lumbung Dunia pada 2045
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir akan persediaan beras, karena stok yang ada di Gudang Perum Bulog tersedia dengan cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat,” demikian Saldi Aldryn.***