DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Tekan Inflasi di Kota Tidore Kepulauan, TPID Kembangkan Komoditas Cabai

image
TPID Kembangkan Komoditas Cabai di Kota Tidore Kepulauan. (ANTARA/Abdul Fatah)

BISNISABC.COM - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) kembangkan tanaman cabai bagi petani.

Tujuan TPID Kota Tidore Kepulauan kembangkan cabi, agar dapat menekan tingkat inflasi di daerah setempat.

TPID Kota Tidore Kepulauan menyiapkan bibit cabai sebanyak 3.500 yang hendak dikembangkan oleh petani lokal.

Baca Juga: Harga Cabai Merah di Aceh Capai Rp70 Ribu per Kg, Pedagang Sebut Stok di Pasar Kurang

"Dipasok ke masyarakat melalui berbagai pasar tradisional dan tentunya ini bisa menekan angka inflasi," kata Sekretaris TPID Kota Tikep, Nurlaila, seperti dikutip dari Antara pada 26 Juni 2024.

Oleh karena itu, TPID terus memantau perkembangan, terutama dalam pengelolaan dan pemanfaatan bibit cabai bisa berproduksi untuk kebutuhan masyarakat.

Di samping itu, kata Nurlaila, TPID juga terus melakukan gerakan menanam bagi PNS melalui pemanfaatan penanaman cabai dan berbagai komoditas untuk menekan tingginya inflasi.

Baca Juga: Pemkot Tarakan dan BI Lakukan Gerakan Tanam Cabai, PJ Wali Kota Sebut untuk Kendalikan Inflasi

Sementara itu, Pemprov Malut tetap menyiapkan cadangan pangan, guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan masyarakat yang bisa berimplikasi naiknya inflasi.

Asisten Administrasi Umum Setda Pemerintah Provinsi Malut, Asrul Gailea meminta seluruh daerah untuk terus menjaga ketersediaan pangan, karena dikhawatirkan saat kebutuhan masyarakat meningkat terjadi kenaikan harga yang bahkan tidak bisa dikendalikan.

Dia mengatakan, saat menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian telah disampaikan berbagai persoalan terkait kelangkaan bahan kebutuhan pangan di daerah Malut.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Sigi Tembus Rp80 Ribu per Kg, Disperindag: Karena Naiknya Permintaan

Menurut dia, pihaknya telah meminta agar kebutuhan pangan yang harus terus dijaga seperti ikan dan bahan bakar minyak (BBM).

Untuk kebutuhan ikan misalnya, harus digunakan satu pintu dalam pendaratan ikan dan pencadangan pangan, karena sewaktu-waktu terjadi cuaca buruk maka harga berpotensi mengalami kenaikan.

Begitu pula, kebutuhan pokok yang sebagian besar didatangkan dari luar Malut, dan kebutuhan BBM harusnya ada pencadangan yang bisa diatur pemerintah guna menekan terjadinya kenaikan harga.

Baca Juga: Guna Menekan Inflasi, Pemkab Bangka Tengah Ajak Petani Budidayakan Tanaman Cabai

Asrul menambahkan, sesuai laporan pemerintah pusat, saat ini Badan Pangan Nasional telah melakukan beberapa langkah diantaranya memonitor 77 pasar yang ada di Indonesia tentang penyaluran bantuan daging ayam dan telur.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait