Presiden Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Tercapai, Janjikan Kejutan dalam Pemerintahan
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 16 Januari 2025 19:52 WIB

BISNISABC.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, semakin yakin bahwa target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah akan tercapai. Keyakinan ini muncul setelah ia mempelajari situasi perekonomian nasional saat ini.
"Saya semakin optimis dan percaya diri. Saya yakin kita akan mencapai, bahkan mungkin melebihi 8 persen pertumbuhan ekonomi," ujar Presiden Prabowo dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis sore.
Meskipun baru berada di bulan ketiga masa jabatannya sebagai Presiden Ke-8 Indonesia, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya merasa semakin yakin akan pencapaian target pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Tiga Penulis Raih Penghargaan dan Hibah Dana dari Denny JA Foundation
Ia menyadari bahwa ada pihak yang meragukan kemampuan pemerintah untuk mencapai target tersebut dalam lima tahun ke depan.
"Saya tahu ada yang meragukan hal ini. Ini salah satu kelemahan kita sebagai bangsa, kadang merasa tidak percaya diri," ungkap Presiden, sembari mengakui bahwa mungkin saja hal tersebut merupakan dampak dari masa penjajahan yang panjang.
Namun, Prabowo mengungkapkan bahwa ia merasa optimis setelah bergabung dengan pemerintahan dan didukung oleh tim menteri Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat, pemerintah siap memberikan kejutan besar terkait perkembangan perekonomian.
"Setelah saya masuk, dengan dukungan para menteri, saya yakin kita akan membuat kejutan-kejutan besar dalam minggu dan bulan-bulan mendatang," tuturnya.
Untuk mencapai target tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan ekonomi yang efisien dan berdasarkan perhitungan yang matang.
Baca Juga: Nonton Scandal Season 3 Eps 1 dan 2: Kisah Menegangkan Polisi Wanita dalam Misi Rahasia
Ia juga menegaskan bahwa pemborosan dan praktik ekonomi yang tidak efisien harus dihentikan demi keberlanjutan perekonomian negara.