Penyerapan Pupuk Bersubsidi di Karawang 2024 Tak Capai 100 Persen, Ini Penyebabnya
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 13 Januari 2025 08:36 WIB
BISNISABC.COM - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melaporkan bahwa banyak petani yang tidak menebus pupuk bersubsidi sepanjang tahun 2024, sehingga alokasi pupuk yang sudah disediakan tidak seluruhnya terserap.
Menurut Resmiati, Tim Pembina Kabupaten Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, alokasi pupuk subsidi untuk 2024 dialokasikan untuk 2.400 kelompok tani yang mengelola lahan sawah seluas 101.000 hektare.
Meskipun sudah ada alokasi pupuk subsidi yang besar, penyerapan tahun lalu tidak mencapai 100%.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Tegaskan PPN Transaksi QRIS Ditanggung Pedagang, Bukan Konsumen
Hal ini disebabkan oleh banyaknya petani yang tidak menebus pupuk subsidi yang sudah dialokasikan, serta sejumlah petani yang hanya menebus pupuk sesuai dengan kebutuhan mereka.
Oleh karena itu, alokasi pupuk subsidi yang berdasarkan pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tidak sepenuhnya digunakan oleh para petani di wilayah Purwakarta.
Untuk tahun 2024, alokasi pupuk subsidi yang disalurkan tetap sama dengan tahun sebelumnya, mencapai 88.719 ton, yang terdiri dari pupuk urea sebanyak 53.502 ton, NPK 33.855 ton, dan pupuk organik 1.362 ton.
Baca Juga: Oppo Reno13 Series Segera Rilis: Inovasi Desain dan Teknologi Terbaru di Awal 2025
Meski demikian, penyerapan pupuk bersubsidi di Karawang tidak mencapai 100 persen karena tidak semua petani menebus pupuk yang telah disediakan.
Berdasarkan data, realisasi penyerapan pupuk urea mencapai 82%, pupuk NPK 93%, namun pupuk organik tidak tersalurkan sama sekali.
Hal ini disebabkan karena nama petani penerima pupuk organik tidak terdaftar dalam sistem i-Pubers, aplikasi digital yang digunakan untuk penebusan pupuk subsidi.
Baca Juga: Nonton Scandal Season 3 Eps 1 dan 2: Kisah Menegangkan Polisi Wanita dalam Misi Rahasia
Penyaluran pupuk bersubsidi di Karawang hingga 31 Desember 2024 mencapai 46.165 ton urea dan 30.781 ton NPK.