Pasar Otomotif 2025: Bertumbuh di Tengah Tantangan Pajak dan Insentif Pemerintah
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 21 Desember 2024 07:12 WIB
BISNISABC.COM - Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik, Puji Agus Kurniawan, optimis bahwa pasar otomotif Indonesia akan terus tumbuh di tahun 2025, seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor.
Hal ini disampaikan dalam acara “Forwot Cars/Motorcycles of the Year 2024” pada Jumat 20 Desember 2024.
Meski menghadapi tantangan domestik seperti kenaikan PPN menjadi 12 persen dan pajak tambahan opsen di beberapa daerah, industri otomotif tetap menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Baca Juga: Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Kekhawatiran Kenaikan Tarif Impor dan Kebijakan Fed Jadi Penyebab
Puji menyebutkan bahwa ekspor kendaraan bermotor dan suku cadang (kecuali sepeda motor) mencatat tren positif, mencapai nilai 2,57 miliar dolar AS pada kuartal III 2024.
Namun, ekspor produk roda dua, roda tiga, dan perlengkapannya masih menunjukkan tren fluktuatif.
Menurutnya, kenaikan PPN sebesar 1 persen dari 11 persen saat ini tidak akan terlalu memengaruhi minat masyarakat dalam membeli kendaraan.
Baca Juga: Google Tingkatkan Kapasitas Gemini Live: Kini Dapat Berbicara dalam Bahasa Indonesia!
Pemerintah juga telah mengambil langkah strategis untuk menjaga daya saing industri otomotif melalui berbagai insentif, terutama untuk kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik dan hibrida.
Beberapa insentif tersebut meliputi PPN DTP 10 persen untuk impor mobil listrik CKD, PPnBM DTP sebesar 3 persen untuk kendaraan hibrida, serta pembebasan bea masuk untuk impor mobil listrik CBU.
Langkah ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik sekaligus mengurangi dampak kenaikan PPN yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025, sesuai UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.***