DECEMBER 9, 2022
Bisnis

Harga Referensi Biji Kakao Naik 3,87 Persen di Desember 2024 Akibat Hujan Tinggi di Afrika Barat

image
Harga Referensi Biji Kakao Naik 3,87 Persen di Desember 2024 (Antara)

BISNISABC.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan kenaikan harga referensi (HR) biji kakao periode Desember 2024 yang disebabkan oleh curah hujan tinggi di wilayah Afrika Barat, sehingga produksi komoditas ini menjadi terbatas.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Isy Karim, menyebut HR biji kakao pada periode tersebut ditetapkan sebesar 7.735,97 dolar AS per metrik ton (MT), meningkat 3,87 persen atau 287,95 dolar AS dibandingkan periode sebelumnya.

Kenaikan harga referensi ini turut mendorong peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi 7.318 dolar AS per MT, naik 3,99 persen atau 281 dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Respons Tegas Indonesia terhadap Tawaran Investasi Apple: Prioritaskan TKDN dan Kedaulatan Digital

"Peningkatan HR dan HPE biji kakao dipicu oleh lonjakan permintaan yang tidak sebanding dengan produksi, terutama dari produsen utama di Afrika Barat, akibat tingginya curah hujan," ujar Isy melalui pernyataan resmi di Jakarta, Rabu.

Meski demikian, kenaikan harga tersebut tidak memengaruhi Bea Keluar (BK) biji kakao, yang tetap berada di angka 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024.

Sementara itu, HPE produk kulit untuk periode Desember 2024 dilaporkan tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Shin Tae yong Targetkan Hasil Terbaik di Piala AFF 2024 dan Siapkan Timnas U-22 untuk SEA Games

Namun, untuk produk kayu, terjadi peningkatan pada beberapa jenis, seperti kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm² dari jenis eboni serta kayu dari hutan tanaman, seperti akasia, sengon, dan karet.

Sebaliknya, HPE beberapa jenis produk kayu mengalami penurunan, termasuk kayu veneer dari hutan alam dan hutan tanaman, lembaran kayu untuk kotak pengepakan, kayu serpihan, serta kayu gergajian dari jenis meranti, merbau, rimba campuran, dan beberapa jenis kayu dari hutan tanaman lainnya, seperti pinus, gemelina, balsa, ekaliptus, dan sungkai.***

Sumber: Antara

Berita Terkait