DECEMBER 9, 2022
Keuangan

Inflasi November 2024 Capai 0,30 Persen, Ekonom Sebut Sinyal Pemulihan Daya Beli Masyarakat

image
Inflasi November 2024 Capai 0,30 Persen (Antara)

BISINISABC.COM - Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai inflasi bulan November 2024 yang tercatat sebesar 0,30 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) mencerminkan pemulihan daya beli masyarakat.

Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi pada Oktober 2024 yang hanya 0,08 persen.

Hingga akhir tahun, Wijayanto memproyeksikan tingkat inflasi berada di kisaran 1,6 hingga 1,7 persen, yang menurutnya masih dalam level sehat.

Baca Juga: Sediakan 21.400 Ton Beras SPHP hingga Desember, Bulog Sultra: Tidak Perlu Khawatir

"Inflasi tahun 2024 kemungkinan akan mencapai 1,6-1,7 persen. Kenaikan inflasi di bulan November ini mungkin dipengaruhi oleh momentum pilkada di sejumlah daerah," ungkapnya saat dihubungi, Senin (2/12).

Ia juga memperkirakan inflasi akan mengalami tren peningkatan pada bulan Desember, seiring tingginya aktivitas ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Desember biasanya ada lonjakan inflasi karena pengaruh perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun, kondisi ini masih tergolong sehat," jelasnya.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas Rekomendasikan Saham Bank Syariah Indonesia dengan Target Harga Rp3.500

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi November adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,78 persen dan andil inflasi 0,22 persen.

Komoditas utama yang menjadi pendorong inflasi di kelompok ini adalah bawang merah dan tomat, masing-masing memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,10 persen.

Sebanyak 8 dari 10 komoditas utama penyumbang inflasi November berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, seperti bawang merah (24,87 persen), tomat (58,88 persen), daging ayam ras (2,03 persen), dan minyak goreng (2,17 persen).

Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Tegaskan Subsidi LPG Tidak Akan Berubah, Tetap Sesuai Skema Saat Ini

Minyak goreng mencatat tingkat inflasi tertinggi sepanjang 2024, akibat kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) global yang naik 10,7 persen secara year-to-date.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menambahkan bahwa tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada November 2024 tercatat sebesar 1,55 persen, tetap dalam sasaran target Bank Indonesia.***

Sumber: Antara

Berita Terkait