Rupiah Melemah Menjelang Rilis Data Inflasi AS, Tertahan Pengaruh Kebijakan Ekonomi Trump
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 13 November 2024 18:31 WIB
BISNISABC.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, menjelang rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang diperkirakan akan mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.
Pada akhir perdagangan, rupiah turun dua poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.784 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp15.782 per dolar AS.
Analis ICDX, Taufan Dimas Hareva, mengatakan bahwa pasar sedang menantikan data inflasi AS yang akan dirilis malam ini, yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter The Fed.
Baca Juga: Bebas dari Unsur Politisasi, Kejaksaan Agung Pastikan Penetapan Tom Lembong sebagai Tersangka
"Jika inflasi AS tetap tinggi, kemungkinan besar pasar akan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut," ujarnya.
Data yang akan dirilis diperkirakan menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 2,6 persen year on year (yoy), sementara inflasi inti diperkirakan tetap stabil di 3,3 persen.
Di sisi lain, kebijakan proteksionis dari pemerintahan Presiden AS terpilih, Donald Trump, turut mempengaruhi dolar AS, yang menyebabkan pelemahan rupiah.
Baca Juga: Audi Luncurkan Mobil Konsep Tanpa Logo Empat Cincin, Kolaborasi dengan SAIC untuk Pasar China
Beberapa analis memperkirakan kebijakan tarif akan menjadi fokus utama ekonomi Trump, dengan prediksi tarif global naik 10 persen dan tarif impor China melonjak 60 persen, yang berpotensi mempengaruhi perdagangan Indonesia dengan China.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada Rabu juga menunjukkan penurunan, dengan nilai tukar dolar AS naik ke level Rp15.782, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang tercatat di Rp15.771.***