Bitcoin Capai Rekor Tertinggi, Analis Prediksi Bisa Sentuh 100.000 Dolar AS Setelah Kemenangan Trump
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 11 November 2024 21:35 WIB
BISNISABC.COM - Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa Bitcoin (BTC) baru saja mencatatkan harga tertinggi sepanjang sejarah, yaitu mencapai 82.000 dolar AS per BTC, yang setara dengan Rp1,28 miliar (dengan asumsi kurs Rp15.691 per dolar AS).
Lonjakan harga ini terjadi setelah permintaan terhadap ETF BTC spot AS meningkat, dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS.
Tokocrypto, sebagai salah satu perusahaan fintech kripto di Indonesia, melaporkan bahwa dalam lima minggu hingga 8 November 2024, dana yang masuk ke ETF BTC spot tercatat mencapai 7,56 miliar dolar AS, atau sekitar Rp118,7 triliun.
Baca Juga: Supaya Lebih Maju, Pemkab Sidoarjo Permudah Izin Usaha Pelaku UMKM
Fyqieh menyatakan bahwa lonjakan harga Bitcoin ini didorong oleh euforia pasar yang mempercayai bahwa Bitcoin bisa menembus angka 100.000 dolar AS, atau sekitar Rp1,57 miliar.
Ia juga menilai bahwa dukungan Trump terhadap Bitcoin menciptakan keseimbangan baru antara pasokan dan permintaan, yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap Bitcoin.
Sebagai informasi, ETF Bitcoin (Exchange-Traded Fund) adalah produk keuangan yang memungkinkan investor berinvestasi dalam Bitcoin tanpa harus membeli atau menyimpannya langsung.
Baca Juga: Inovasi dan Kenyamanan Chery Tiggo 8: SUV Terbaru yang Siap Menaklukkan Tantangan
Fyqieh menambahkan bahwa dampak kemenangan Trump terhadap industri kripto di AS cukup signifikan, di mana 54 dari 58 kandidat yang didukung super PAC kripto berhasil memenangkan kursi mereka di Kongres.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak legislator baru yang mendukung kripto sebagai kelas aset yang tidak perlu diatur seperti saham dan obligasi.
Pada 10 November 2024, Bitcoin tercatat naik 4,61 persen dan ditutup pada harga 80.153 dolar AS, melanjutkan tren kenaikannya selama enam hari berturut-turut. Fyqieh menilai bahwa aliran dana ke ETF BTC spot pada 11 November 2024 bisa menjadi faktor kunci.
Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Instruksikan Penerapan Efisiensi dan Inovasi untuk Transformasi Digital
"Jika aliran dana terus meningkat, Bitcoin berpotensi mencapai level 90.000 dolar AS, bahkan 100.000 dolar AS. Banyak analis percaya bahwa permintaan institusi adalah faktor utama dalam kenaikan ini, dan investor ritel kemungkinan akan mengikuti tren ini," jelas Fyqieh.
Namun, ia juga menambahkan bahwa para pelaku pasar kripto akan mengawasi beberapa indikator ekonomi penting, termasuk data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada 13 November 2024.***