BISNISABC.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung rencana peralihan Perum Bulog menjadi badan otonom yang langsung berada di bawah Presiden.

"Saya mendengar bahwa di DPR, Komisi terkait sudah mulai membahas perubahan Bulog menjadi badan, dan saya setuju dengan itu," ujar Erick di Jakarta, Kamis.

Erick menjelaskan bahwa perubahan status Bulog ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan program besar Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.

Baca Juga: Transaksi perbankan digital BI Records tumbuh 31,38 persen

Dengan menjadi badan otonom, Bulog akan lebih efektif dalam mengendalikan fluktuasi harga pangan yang selama ini sulit dilakukan.

"Jika kita berbicara soal program besar Presiden Prabowo tentang swasembada pangan, itu tidak mungkin tercapai tanpa adanya badan yang dapat melakukan operasi pasar," jelas Erick.

Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa dengan beralih menjadi badan otonom, Bulog akan memiliki dana yang lebih besar untuk melakukan operasi pasar, yang selama ini sebagian besar bergantung pada pinjaman dari bank Himbara, yang mencapai Rp30 triliun.

Baca Juga: Denny JA: Universalization of the Religious Message

"Jika Bulog meminjam dana dari Himbara, ada bunga yang dikenakan. Namun, jika negara turun tangan, itu menunjukkan keberpihakan negara terhadap rakyat, sesuai dengan visi Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan secepatnya," kata Erick.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono juga mengungkapkan bahwa rencana transformasi Bulog menjadi badan otonom ini akan mengubah posisi Bulog, yang tidak lagi berada di bawah Kementerian BUMN.

Status baru Bulog akan setara dengan Badan Gizi Nasional yang langsung berada di bawah Presiden, dengan perubahan ini akan diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres).***