Pertumbuhan Positif Sektor Perbankan di Kediri: Kredit dan Dana Pihak Ketiga Meningkat
- Penulis : Imron Fauzi
- Sabtu, 12 Oktober 2024 21:46 WIB
BISNISABC.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Jawa Timur, melaporkan bahwa sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dalam hal penyaluran kredit maupun penghimpunan dana.
"Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri per Agustus 2024 tumbuh 9,14 persen (yoy) mencapai Rp85,26 triliun, dengan penyaluran kredit kepada UMKM menyumbang 62,30 persen dari total kredit," ungkap Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, di Kediri, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa penyaluran kredit di wilayah kerja OJK Kediri didominasi oleh tiga sektor ekonomi utama: perdagangan besar dan eceran sebesar 26,65 persen, sektor bukan usaha rumah tangga (seperti kepemilikan rumah, apartemen, dan kendaraan bermotor) sebesar 23,62 persen, serta pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 14,48 persen.
Baca Juga: Sriwijaya FC Kalahkan Persikabo 1973 dengan Skor 5-1: Chencho Jadi Bintang Pertandingan
Namun, dia juga mencatat adanya perlambatan pertumbuhan kredit dibandingkan dengan Agustus 2023, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penahanan ekspansi bisnis di tengah pemilu dan pilkada serentak 2024.
"Kualitas kredit tetap terjaga, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,36 persen," tambahnya.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Agustus 2024 tumbuh sebesar 6,50 persen (yoy), mencapai Rp103,51 triliun. Dari segi jenisnya, DPK didominasi oleh tabungan dan deposito, masing-masing sebesar 62,77 persen dan 26,19 persen.
Baca Juga: Inovasi dan Kenyamanan Chery Tiggo 8: SUV Terbaru yang Siap Menaklukkan Tantangan
Dia menambahkan bahwa kinerja industri BPR/BPRS di wilayah OJK Kediri juga menunjukkan kondisi yang stabil, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid sebesar 40,11 persen dan tingkat likuiditas yang memadai dengan cash ratio sebesar 16,01 persen, serta rasio Loan to Deposit Ratio/ Financing to Deposit Ratio (LDR/FDR) sebesar 97,79 persen.
Diketahui pula bahwa nilai outstanding piutang perusahaan pembiayaan per Agustus 2024 mencapai Rp6,74 triliun, tumbuh 11,12 persen (yoy), diikuti oleh penurunan rasio Non Performing Financing (NPF) gross dari 5,15 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,09 persen.
Sementara itu, total aset lembaga keuangan mikro di wilayah kerja OJK Kediri mengalami peningkatan sebesar 1,13 persen (yoy) hingga April 2024, mencapai Rp116,94 miliar. Namun, pembiayaan lembaga keuangan mikro (LKM) tercatat mengalami penurunan 5,32 persen (yoy) menjadi Rp78,25 miliar akibat percepatan pembayaran angsuran pinjaman.
Baca Juga: Denny JA Luncurkan Program Desa Kreator Cerdas Artificial Intelligence di Doplang Blora
Hingga Juli 2024, terdapat 13 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah OJK Kediri, terdiri dari delapan LKM Konvensional dan empat LKM Syariah (Bank Wakaf Mikro).
OJK juga menyediakan layanan konsumen untuk memberikan informasi, konsultasi, dan pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan sebagai upaya perlindungan konsumen.***