Rupiah Hari Selasa Ditutup Melemah, Dipicu Pernyataan Hawkish The Fed dan Deflasi di Indonesia
- Penulis : Imron Fauzi
- Selasa, 01 Oktober 2024 16:40 WIB
BISNISABC.COM - Analis mata uang Lukman Leong mengungkapkan bahwa penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa sore dipicu oleh pernyataan hawkish dari Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah sebesar 66 poin atau 0,44 persen, menjadi Rp15.206 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mengalami penurunan, mencapai Rp15.210 per dolar AS, turun dari Rp15.144 per dolar AS sebelumnya.
Baca Juga: Dolar AS menguat dalam menghadapi meningkatnya permintaan safe haven
“Rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah pernyataan hawkish dari Powell mengenai langkah The Fed ke depan,” jelasnya saat diwawancarai oleh Antara di Jakarta, Selasa.
Powell mengingatkan para investor untuk tidak berharap The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis points (bps) di masa mendatang, dan menyatakan bahwa kemungkinan yang lebih besar adalah pemotongan sebesar 25 bps.
Selain itu, faktor lain yang memengaruhi pelemahan rupiah adalah data inflasi Indonesia yang menunjukkan adanya deflasi pada bulan September.
Baca Juga: Resep Sosis Telur Enak dan Murah, Cocok untuk Usaha Kecil!
Hal ini menandakan deflasi selama lima bulan berturut-turut, yang menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya permintaan.***