BISNISABC.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan pada akhir perdagangan Kamis, seiring dengan harapan pasar akan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve (Fed Funds Rate) pada pekan depan.

Pada penutupan perdagangan Kamis, rupiah mengalami penurunan sebesar 37 poin atau 0,24 persen, menjadi Rp15.439 per dolar AS, dibandingkan dengan Rp15.402 per dolar AS sebelumnya.

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyampaikan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga mungkin hanya sebesar 25 basis poin, karena inflasi tahunan masih berada di angka 2,5 persen, yang belum mencapai target 2 persen.

Baca Juga: Blu by BCA Digital Bekerja sama dengan MRT Perluas BaaS, Untuk Permudah Nasabah

Hal ini dikatakannya saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Kamis.

Rully menjelaskan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Agustus 2024 yang meningkat 0,2 persen dibandingkan Juli 2024, akan menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk memutuskan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, berbeda dari prediksi sebelumnya yang mencapai 50 basis poin.

Di sisi domestik, tren positif pada pasar obligasi negara dan bursa efek memberikan dorongan bagi nilai tukar rupiah hari ini.

Baca Juga: Gus Ipul Resmi Dilantik sebagai Menteri Sosial: Siap Kolaborasi dan Tingkatkan Akurasi DTKS

"Pasar obligasi negara meningkat menjadi Rp5,8 triliun dengan proporsi asing yang naik menjadi sekitar 14 persen," tambahnya.

Selain itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis turun ke Rp15.421 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.415 per dolar AS.***