Penjelasan Buya Yahya Soal Berebut Makanan di Tengah Acara Maulid Nabi Berlangsung, Apakah Su'ul Adab?
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 09 September 2024 21:16 WIB
BISNISABC.COM - Acara Maulid nabi adalah acara yang paling ditunggu-tunggu oleh para umat Islam karena kecintaannya terhadap nabi seakan dia ingin menyambut hari lahirnya nabi Muhammad Saw.
Merebut makanan di tengah acara Maulid Nabi merupakan tindakan yang sering terjadi oleh kalangan masyarakat di Indonesia, sebenarnya ini dianggap kurang sopan atau su'ul adab dalam budaya Islam.
Maulid Nabi adalah perayaan yang penuh dengan nilai-nilai keagamaan dan penghormatan kepada Rasulullah.
Baca Juga: Bantal Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC Imbau Penumpang Agar Tak Merusak Fasilitas
Menurut pandangan para ulama, Buya Yahya menyebutkan dalam ceramahnya tindakan merebut makanan saat acara Maulid nabi tidak hanya menyalahi etika sosial tetapi juga bertentangan dengan ajaran Islam tentang pentingnya kesabaran dan ketertiban.
Buya Yahya dalam ceramahnya sudah menghimbau kepada pecinta-pecinta nabi.
"Bagi orang yang ingin merayakan maulid nabi kita incarilah dengan ketentuan ridho Allah dan ridho Rosulullah, maka jangan sampai dengan cara kita seperti itu menjadikan Allah murka," Ucap Buya Yahya, sebagaimana dikutip dari Youtube Al-Bahjah TV.
Baca Juga: 9.912 Narapidana di Riau Terima Remisi HUT RI,Pj Gubernur: Motivasi untuk Selalu Berperilaku Baik
"Dengan cara kita merebut- merebut makanan sampai menyikut atau membuat orang terjatuh itu menjadi tindakan yang mendatangkan dosa, karena kita menyakiti orang lain," Kata Buya Yahya.
"Tambahan nya, penting nya bagi yang mengadakan acara maulid nabi, hendaknya memperhatikan tentang Shaf antara laki-laki dan perempuan itu dipisah, karena dosanya tidak bisa di tebus
Dengan kita datang ke acara maulid nabi," imbuh Buya Yahya.
Dalam ceramahnya Buya Yahya sangat menegaskan kita menghormati dan pentingnya budidayakan mendahulukan orang lain apa lagi pada orang yang jauh lebih umurnya dari kita.
Baca Juga: Helikopter Rusia Mi-8 yang Hilang Ditemukan Terjatuh di Kamchatka
"Pada intinya kita tak boleh merebut- merebut makanan hanya karena alasan barokah, sampai menyakiti orang di sekitar, cukup dengan segenggam nasi pun bisa menjadi barokah, bukan dengan kita mengambil atau merebut satu nampan itu bukan berkah namanya tapi rakus," Ucap Buya Yahya dalam ceramahnya.
Dengan ini kita bisa menghidupkan budaya mementingkan orang lain, karena ini menyangkut urusan dunia, bukan urusan ibadah.
Beda jika ini menyangkut berlomba-lomba merebut Shaf awal itu hukumnya Sunnah dan itu sangat di perbolehkan karena pahalanya sangat besar, Wallahu'alam.***
Baca Juga: PLN Bali Pastikan Jaringan Listrik Aman Pasca Gempa 4,9 Magnitudo
Penulis: Putri Najwa Kiromah